Program peremajaan kelapa di Parigi Moutong sudah proses penanaman

id Kepala dalam, peremajaan kelapa, TPHP, rahmatia,Parigi moutong

Program peremajaan kelapa di Parigi Moutong sudah proses penanaman

Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Parigi Moutong, Rahmatia. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) -
Program peremajaan pohon kelapa milik petani di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah bantuan Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 sudah masuk proses penanaman.


 


"Program peremajaan pohon kelapa difasilitasi Pemerintah Sulteng melalui APBN, dan bantuan tersebut semuanya sudah berada di tangan petani," kata Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong Rahmatia yang ditemui, di Parigi, Senin.


 


Dia menjelaskan, program peremajaan tanaman kelapa menyasar enam desa di tiga kecamatan sentra di kabupaten itu yakni Desa Lembah Bomban Kecamatan Bolano, lalu Desa Ambesia, Taaniuge, Ambesia Kecamatan Tomini, kemudian Desa Bainaa dan Ogoalas Kecamatan Tinombo dengan luas areal mencapai 100 hektare.


 


Setiap tahun, katanya, program bantuan peremajaan pohon kelapa selalu diadakan melalui APBN yang dikelola pemerintah provinsi lewat Dinas Perkebunan Sulteng sebagai eksekutor lapangan.


 


Pemkab Parigi Moutong di beri tanggung jawab, melalukan monitoring di wilayah-wilayah yang menjadi sasaran program tersebut, namun tetap memiliki kewenangan mengusulkan kelompok tani yang ingin melakukan peremajaan ke Pemerintah Sulteng.


 


"Bentuk bantuan berupa bibit kepala, alat semprot pertanian dan pupuk NPK, bantuan ini dalam bentuk paket," ujar Rahmatia.


 


Dia memaparkan, program peremajaan tanaman kelapa dinilai sangat perlu, karena sudah banyak pohon kelapa milik petani mengalami penuaan, hal ini bertujuan agar produktivitas dan produksi komoditas tersebut semakin meningkat.


 


Sebab, komoditas kelapa masih menjadi salah satu komoditas utama di kabupaten itu pada sub sektor perkebunan selain kakao dan cengkeh, sekaligus salah satu komoditas penyumbang peningkatan ekonomi daerah.


 


Berdasarkan data Dinas TPHP setempat, produksi kelapa dalam Parigi Moutong tahun 2019 berbentuk kopra mencapai 36.297 kilogram lebih adan rata-rata produktivitas 1.403 kilogram/hektare dengan luas areal perkebunan kelapa mencapai 26.522 hektare.


 


Lalu, produksi dalam bentuk buah mampu menghasilkan 212,176 juta butir/tahun yang mencapai 100 pohon per hektar dengan jarak tanam 10 meter. Dimana, petani mampu panen empat kali dalam setahun, artinya kondisi ini masih cukup ideal.


 


"Sejauh ini hampir tidak ada keluhan petani kelapa, karena dari berbagai sisi petani bisa mendapat untung baik itu di jual dalam bentuk butir maupun kopra sama-sama menguntungkan," demikian Rahmatia.