Forum dosen PMII gagas muktamar pemikiran bahas bonus demografi Indonesia 2045

id forum dosen PMII, dosen PMII, Muktamar Pemikiran PMII, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, IAIN Tulungagung, Joko Wi

Forum dosen PMII gagas muktamar pemikiran bahas bonus demografi Indonesia 2045

Logo Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam indonesia (IKA-PMII) (Ist)

Ini akan menjadi muktamar pertama yang digelar forum dosen (alumni) PMII di seluruh Tanah Air
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sejumlah dosen muda yang tergabung dalam Forum Dosen PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) menggagas kegiatan berskala nasional bertajuk Muktamar Pemikiran Forum Dosen PMII membahas bonus demografi Indonesia menuju generasi emas 2045 yang akan digelar di Universitas Islam Indonesia (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

"Ini akan menjadi muktamar pertama yang digelar forum dosen (alumni) PMII di seluruh Tanah Air," terang panitia pusat Muktamar Pemikiran Forum Dosen PMII, Syamsul Umam di Tulungagung, Jawa Timur, Jumat.

Sebagaimana hasil rapat koordinasi yang digelar panitia pusat maupun panitia lokal di UIN Sayyid ali Rahmatullah Tulungagung (dulu bernama IAIN Tulungagung) pada Rabu (10/3), perhelatan muktamar dijadwalkan digelar pada 5-7 April. Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan turut hadir dan membuka rangkaian acara tersebut.
 
Ketua Panitia Muktamar Pemikiran Dosen PMII Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I (Ist)

Ketua Panitia Muktamar Pemikiran Forum Dosen PMII Noor Harisudin mengatakan, sedikitnya ada dua tujuan kegiatan muktamar para kaum pemikir atau intelektual itu.

Pertama konsolidasi dosen se-Indonesia untuk menjadi energi baru menuju Indonesia maju. Dan tujuan berikutnya (kedua) adalah merekomendasikan peta jalan (road map) gerakan pemikiran dosen se-Indonesia di tingkat nasional maupun internasional.

"Ini akan menjadi semacam komitmen kebangsaan sekaligus sumbangsih kami (forum dosen alumni PMII) untuk ikut berkontribusi membangun SDM. Menyiapkan SDM unggul supaya potensi bonus demografi, tidak malah menjadi bencana demografi (demographic disaster)," katanya.

Haris yang juga Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara/Hukum Administrasi Negara (AP HTN-HAN) itu menambahkan, tema besar Muktamar Pemikiran Forum Dosen PMII itu adalah "SDM Unggul Dosen PMII Menuju Indonesia Emas".

Sebagai insan intelektual yang paripurna berproses di PMII, Haris mengatakan penting bagi para dosen untuk mereposisi peran strategis dan ideologi mereka.

Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia itu menceritakan, muktamar pemikiran itu digagas oleh dosen-dosen alumni PMII di bawah naungan Pengurus Besar Ikatan Alumni PB IKA-PMII.
Selain dihadiri Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin, sejumlah guru besar dan tokoh nasional dijadwalkan hadir dalam rangkaian muktamar pemikiran tersebut.

Beberapa nama tokoh nasional yang sudah terundang dan siap hadir antara lain adalah Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siradj, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Yenny Wahid. Mereka akan mengisi sesi seminar dengan Isu dan Tantangan Masa Kini.

Kemudian pada seminar "Blue Print Indonesia Emas", direncanakan hadir Menteri Desa dan PDT Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, dan Dr Sony HB Harmadi dari Bappenas.

Selain itu juga bakal digelar sesi forum guru besar PMII membahas Bonus Demografi: Tantangan dan Rekomendasi. Sesi ini menghadirkan Prof. Nur Syam dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Noor Achmad (Universitas Wahid Hasyim Semarang), Prof Mundzier Suparta (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof. Suyitno (UIN Raden Fatah Pelembang), Prof. Abdurrahman Mas’ud (UIN Walisongo Semarang), dan Prof. Ulfiah (UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

Kemudian juga digelar sesi forum rektor PMII yang mengulas tentang Indonesia Emas dan Praktik Baik Pendidikan Tinggi.

Rektor PMII yang hadir diantaranya Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Prof Maftukhin, Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Moh. Mukri, Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq, Rektor Unisma Malang Prof Masykuri, dan Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah.