Tim SAR cari nelayan yang hilang di perairan Teluk Tomini Parimo

id Basarnas, operasi SAR, nelayan hilang, teluk Tomini, Parimo, Sulteng

Tim SAR cari nelayan yang hilang di perairan Teluk Tomini Parimo

Persiapan pemberangkatan tim SAR melalui Pos SAR Parigi untuk melakukan kegiatan pencarian terhadap dua nelayan hilang di perairan Teluk Tomini Desa Tilung, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (16/4/2021) malam. ANTARA/HO-Basarans Palu

Kami mengerahkan personel di Pos SAR Parigi, dan saat ini sedang persiapan. Personel kami juga akan dibantu potensi SAR Songulara, Parigi
Palu (ANTARA) - Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu mengerahkan tim SAR mencari nelayan yang hilang di perairan Teluk Tomini Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.

"Kami mengerahkan personel di Pos SAR Parigi, dan saat ini sedang persiapan. Personel kami juga akan dibantu potensi SAR Songulara, Parigi," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palu Andi Sultan yang dihubungi di Palu, Jumat malam.

Dia mengemukakan, dari laporan diterima pihaknya, dua nelayan asal Desa Tilung Kecamatan Tomini dikabarkan hilang saat melaut atas nama Burhan (50) dan Zainudin (28).

Dari kronologis kejadian terulang dalam laporan tertulis oleh aparat desa setempat yang diterima pihaknya pada Jumat (16/4) malam sekitar Pukul 19.29 WITA menyebutkan, kedua nelayan tersebut turun melaut pada Kamis (15/4) dengan tujuan menuju Rompong arah Desa Bolano Lambunu dengan waktu tempuh kurang sekitar empat jam perjalanan.

"Informasi itu juga menyebut, pada pukul 14.00 WITA terjadi ombak besar sebelum mereka tiba di Rompong, diduga perahu mereka tumpangi terbalik," ujar Andi.

Atas kejadian itu, upaya pencarian dilakukan nelayan setempat, hingga kini belum membuahkan hasil dan masyarakat membutuhkan bantuan tim SAR.

Di perkirakan, tim Basarnas bergerak menuju Desa Tilung memakan waktu perjalanan darat kurang lebih empat hingga lima jam.

Dalam operasi SAR, Basarnas juga membawa sejumlah peralatan diantaranya satu mobil angkut personel, dua perahu karet, peralatan medis, peralatan komunikasi, peralatan evakuasi dan alat pelindung diri (APD) COVID-19 serta peralatan pendukung lainnya.

"Setibanya nanti di tempat tujuan, tim akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan melakukan asesment sebelum memulai pencarian. Kami berharap dalam operasi ini bisa membuahkan hasil dan korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat," demikian Andi.