Festival Sombori angkat keunikan lokal dan kehidupan Suku Bajo

id festival,pulausombori,morowali,sukubajo

Festival Sombori  angkat keunikan lokal dan kehidupan Suku Bajo

Pulau Sombori, Desa Mbokita, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO/ (Istimewa)

Morowali (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Morowali akan menggelar festival Sombori dengan mengangkat keunikan lokal dan kehidupan masyarakat Suku Bajo.

Festival Sombori bertema Sombori Tourisme Festival 2021 ini rencananya akan di gelar tanggal 26 - 28 November 2021 di Pulau Sombori, Desa Mbokita, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Dalam proses perencanaan, Dinas Pariwisata menyarankan agar event ini lebih mengangkat bahari dan kehidupan masyarakat yang ada di situ, yaitu masyarakat Suku Bajo,” jelas Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Nurhalis, dihubungi via telepon di Kabupaten Banggai, Kamis.

Menurut Nurhalis, selain memperkenalkan pesona laut di Pulau Sombori, pada festival ini para wisatawan akan diperkenalkan tentang seni dan budaya masyarakat di Pulau Sombori, termasuk kuliner khas di daerah tersebut.

“Sombori cukup terkenal karena beberapa kali sudah digelar festival semacam ini, namun kali ini yang kita inginkan agar melalui festival ini keunikan seni, budaya dan kuliner tradisional di Sombori juga mulai dikenal,” terangnya.

Pada festival ini, akan melibatkan lebih banyak masyarakat lokal. Dengan harapan, masyarakat lokal maupun para pelaku usaha siap menyambut wisatawan lokal maupun mancanegara. "Ini upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lokal maupun UMKM di daerah wisata,” ucapnya.

Festival ini melibatkan beberapa instansi terkait dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai penanggungjawab kegiatan.

Festival Sombori mengagendakan parade tari tradisional, atraksi musik tradisional, parade lagu daerah, lomba dayung, lomba mancing, lomba perahu hias, lomba kriya, lomba voli pantai, lomba kuliner tradisional, bakti sosial kemah pemuda dan pemulihan tina tama Morowali. “Ada juga band peformance dan fire dance yang akan menghibur pengunjung,” ucapnya.

Kata Nurhalis, festival ini dibuka secara umum untuk wisatawan dan tidak dipungut biaya. Pengunjung festival diharapkan bisa menyiapkan biaya pribadi untuk menuju lokasi festival maupun penginapan selama berada di Kabupaten Morowali.

“Tidak ada biaya karcis dan festival ini gratis. Kecuali makan, penginapan dan transportasi ya pengunjung sediakan sendiri,” terangnya. Selama festival berlangsung, pemerintah maupun HIPMI tetap akan memberlakukan protokol kesehatan ketat dan dipantau langsung oleh satuan tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Morowali.

"Memang kalau Pulau Sombori ini tidak pernah tutup selama pandemi karena ini wisata yang berada di kawasan penduduk sehingga tidak diberlakukan penutupan wisata,” tutur Nurhalis.