Parigi mulai terapkan Kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran baru

id Merdeka belajar, Disdikbud, Parigi Moutong, Sulteng, Ibrahim, pendidikan

Parigi  mulai terapkan Kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran baru

Sejumlah murid dibimbing gurunya mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di sekolah darurat bencana SD Inpres Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/10/2021). ANTARA/Basri Marzuki

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di tahun ajaran baru 2022/2023 sebagaimana edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
 
"Sejumlah sekolah sudah mendaftar untuk menerapkan kurikulum ini, dan kami siap mengimplementasikan," kata Kepala Bidang Manajemen SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong Ibrahim di Parigi, Kamis.
 
Kepala Bidang Manajemen SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Ibrahim. ANTARA/HO-Kominfo Parigi Moutong
di

 
Ia menjelaskan edaran Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2774/H.H1/KR.00.01/2022 tentang implementasi kurikulum merdeka secara mandiri tahun ajaran 2022/2023 ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan provinsi, kabupaten/kota di seluruh Indonesia
 
Ia mengemukakan rata-rata guru di satuan pendidikan SD sudah mendaftar ke situs merdeka mengajar.
 
Pada implementasi kurikulum tersebut, pemerintah pusat menyiapkan tiga opsi metode belajar yakni opsi mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi yang dapat dipilih oleh sekolah.

"Karena kurikulum ini masih baru, maka sebagai langkah awal kami lakukan sosialisasi terlebih dahulu ke sekolah-sekolah supaya pelaksanaannya nanti berjalan maksimal," ujar Ibrahim.
 
Dia mengatakan upaya yang harus dituntaskan saat ini mendorong satuan pendidikan untuk menginstal aplikasi Kurikulum Merdeka Belajar sebagaimana arahan Kemendikbud Ristek dibarengi dengan sosialisasi.

Transformasi metode belajar diterapkan kementerian terkait, sebagai langkah untuk meningkatkan taraf pendidikan Tanah Air.
 
"Penerapan kurikulum ini kami upayakan lebih optimal. Kami juga siap menerima konsultasi pihak sekolah jika dalam perjalanannya ada kendala yang mereka hadapi," demikian Ibrahim.