BPBD Sigi minta pemerintah desa prioritaskan penanggulangan bencana
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, meminta pemerintah desa di daerah itu agar memprioritaskan penanggulangan bencana dalam pembangunan desa, untuk pengurangan risiko bencana.
"Pemerintah desa, tolong siapkan dana penanggulangan dan pengurangan dampak bencana dalam pembangunan desa," kata Kepala BPBD Kabupaten Sigi Asrul Repadjori saat menyampaikan sambutan pada simulasi evakuasi bencana banjir bagi warga Kecamatan Dolo Barat, berlangsung di Desa Pesaku, Jumat sore.
Menurut Asrul, pemerintah desa di Kabupaten Sigi perlu mengalokasikan anggaran penanggulangan dan pengurangan dampak bencana dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).
Hal itu, sebut dia, sangat penting, sehingga ketika terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor di desa, maka desa memiliki anggaran untuk melakukan penanggulangan dampak jangka pendek.
Selain itu, ujarnya, dengan ketersediaan anggaran, pemerintah desa dapat melakukan langkah - langkah pengurangan risiko bencana di antaranya membangun kesiapsiagaan warga hadapi bencana.
"Karena daerah kita ini rawan bencana alam, sehingga hal ini harus menjadi perhatian bersama," ungkap dia.
Kabupaten Sigi merupakan satu daerah di Sulteng yang rawan terhadap bencana alam banjir bandang dan longsor di setiap musim penghujan. Belum lama ini, Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, diterjang banjir pada Selasa dini hari (6/9).
Akibatnya 182 keluarga atau 662 jiwa terdampak banjir, dan banjir juga merusak 164 rumah, balai pertemuan desa, pasar, sekolah dasar, dan mushalla.
Asrul menegaskan bahwa penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata.
"Urusan bencana, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten, bukan hanya menjadi tanggung jawab BPBD, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak di dalamnya termasuk pemerintah desa," ungkapnya.
Ia berharap ada kerja sama yang baik dalam penanggulangan dan pengurangan risiko bencana antara, yang diikutkan dengan partisipasi pemerintah desa dalam mengalokasikan sebagian APBDes untuk hal tersebut.
"Pemerintah desa, tolong siapkan dana penanggulangan dan pengurangan dampak bencana dalam pembangunan desa," kata Kepala BPBD Kabupaten Sigi Asrul Repadjori saat menyampaikan sambutan pada simulasi evakuasi bencana banjir bagi warga Kecamatan Dolo Barat, berlangsung di Desa Pesaku, Jumat sore.
Menurut Asrul, pemerintah desa di Kabupaten Sigi perlu mengalokasikan anggaran penanggulangan dan pengurangan dampak bencana dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).
Hal itu, sebut dia, sangat penting, sehingga ketika terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor di desa, maka desa memiliki anggaran untuk melakukan penanggulangan dampak jangka pendek.
Selain itu, ujarnya, dengan ketersediaan anggaran, pemerintah desa dapat melakukan langkah - langkah pengurangan risiko bencana di antaranya membangun kesiapsiagaan warga hadapi bencana.
"Karena daerah kita ini rawan bencana alam, sehingga hal ini harus menjadi perhatian bersama," ungkap dia.
Kabupaten Sigi merupakan satu daerah di Sulteng yang rawan terhadap bencana alam banjir bandang dan longsor di setiap musim penghujan. Belum lama ini, Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, diterjang banjir pada Selasa dini hari (6/9).
Akibatnya 182 keluarga atau 662 jiwa terdampak banjir, dan banjir juga merusak 164 rumah, balai pertemuan desa, pasar, sekolah dasar, dan mushalla.
Asrul menegaskan bahwa penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata.
"Urusan bencana, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten, bukan hanya menjadi tanggung jawab BPBD, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak di dalamnya termasuk pemerintah desa," ungkapnya.
Ia berharap ada kerja sama yang baik dalam penanggulangan dan pengurangan risiko bencana antara, yang diikutkan dengan partisipasi pemerintah desa dalam mengalokasikan sebagian APBDes untuk hal tersebut.