Gorontalo (ANTARA) - Polres Gorontalo mengamankan tiga warga terduga pelaku teror kepada empat anak siswa SD Negeri 2 Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Kapolres Gorontalo, AKBP Dadang Wijaya di Gorontalo, Sabtu, mengatakan ketiga pelaku berinisial IK, PP dan RN diamankan di rumah masing-masing di Kecamatan Telaga Jaya, tidak jauh dari lokasi kejadian perkara.
Menurut Dadang, IK, PP dan RN mengaku tidak ada maksud apa-apa ketika melontarkan kalimat yang diduga bernada teror kepada empat siswa sekolah dasar itu. Aksi yang dilakukannya itu semata lantaran kesal karena keempat bocah tidak mengindahkan bunyi klakson mobil.
Baca juga: Kenali perbedaan mimpi buruk dan teror tidur anak
"Ketiganya mengakui jika tidak ada niat melakukan kejahatan. Mereka hanya kesal karena sudah diklakson tapi anak-anak tidak menepi. Apa yang dikatakan mereka kepada keempat bocah SD itu hanya spontanitas saja," ucap Dadang.
Namun demikian, kata Kapolres, IK bersama rekan-rekannya menyampaikan permohonan maaf karena sudah membuat resah.
Meskipun tidak ada niat berbuat kejahatan, kata Dadang, tetapi menakut-nakuti dengan bahasa seperti itu memang tidak diperbolehkan, apalagi kondisi saat ini yang marak pemberitaan di media sosial terkait isu penculikan anak.
Atas kejadian ini, kata Kapolres, pihaknya memberikan pembinaan, dengan disertai kewajiban membuat surat keterangan yang berisi tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.
"Tidak dilakukan penahanan, hanya saja jika melakukan kembali, kami akan proses hukum karena sudah meresahkan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, viral di media sosial yang mempertontonkan pengakuan empat siswa SDN 2 Talaga Jaya, Kecamatan Talaga Jaya diduga diteror oleh orang tak dikenal.
Atas informasi itu pihak kepolisian setempat menelusuri pengemudi mobil yang terekam CCTV, dan tidak membutuhkan waktu lama dalam mengamankan tiga warga tersebut IK, PP dan RN
Peristiwa itu berawal ketika IK bersama kedua rekannya mengendarai mobil dari arah jembatan Jodoh menuju perumahan yang melewati Desa Luwoo, Kecamatan telaga, Kabupaten Gorontalo. Di tengah perjalanan, kata IK, ada sebuah rangka tenda berada di sebelah kiri jalan. Sementara di depannya ada dua mobil.
"Karena situasinya ada dua kendaraan dan rangka tenda, saya mengambil arah ke sebelah kanan jalan. Saat yang bersamaan juga ada empat anak dari arah depan. Meski sudah diberi tanda dengan membunyikan klakson, tetap saja mereka berada di badan jalan. Karena kesal, dan ketika mobil mendekati mereka, saya langsung mengatakan 'di mana menjual kepada anak di sini'. Seketika, anak-anak itu langsung lari," kata IK.
Berita Terkait
Pemprov Gorontalo kerja sama Grab dan Ovotingkatkan kunjungan wisata
Rabu, 6 November 2024 11:17 Wib
Jenazah korban kecelakaan pesawat diterbangkan ke Jakarta
Senin, 21 Oktober 2024 9:11 Wib
DJPU segera investigasi kecelakaan pesawat perintis di Pohuwato
Minggu, 20 Oktober 2024 11:10 Wib
Empat orang meninggal pada kecelakaan pesawat di Gorontalo
Minggu, 20 Oktober 2024 11:09 Wib
Pemkab Kabupaten Gorontalo Utara minati durian Montong Parigi Moutong
Selasa, 8 Oktober 2024 21:51 Wib
Parigi siap pasok bahan pangan ke Gorontalo Utara dan Bone Bolango
Selasa, 8 Oktober 2024 16:16 Wib
Jejak Puan sikapi kasus seksual guru terhadap siswa di Gorontalo
Minggu, 29 September 2024 8:50 Wib
Densus 88 Antiteror benarkan tangkap terduga teroris AQAP di Gorontalo
Selasa, 3 September 2024 11:41 Wib