Pemerintah Kota Palu mengapresiasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV Sulawesi Tengah karena mengambil langkah sigap membuat jalan darurat setelah jembatan penghubung kabupaten di Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi amblas.
"Jalur ini sangat vital, karena penghubung antara Kota Palu dan Kabupaten Donggala, sehingga kalau tidak cepat tertangani tentu akan menghambat kegiatan transportasi," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Sabtu.
"Jalur ini sangat vital, karena penghubung antara Kota Palu dan Kabupaten Donggala, sehingga kalau tidak cepat tertangani tentu akan menghambat kegiatan transportasi," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Sabtu.
Ia mengemukakan jalur tersebut sebagai jalan nasional sehingga kewenangan rehabilitasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BPJN XIV Sulteng.
Ia mengharapkan penanganan jalur tersebut secepatnya dapat dilakukan karena menjadi salah satu jalur mudik Lebaran sekaligus infrastruktur vital bagi angkutan logistik yang keluar masuk di ibu kota Provinsi Sulteng.
Ia mengharapkan penanganan jalur tersebut secepatnya dapat dilakukan karena menjadi salah satu jalur mudik Lebaran sekaligus infrastruktur vital bagi angkutan logistik yang keluar masuk di ibu kota Provinsi Sulteng.
"Jalur alternatif dibuat BPJN melintasi sungai dan jalan ini satu-satunya jalur penghubung antara ibu kota kabupaten maupun ibu kota provinsi," ujarnya.
Jembatan di Jalan Malonda Kelurahan Buluri ambles pada Jumat (7/4) dampak hujan lebat. Pengguna jalan terpaksa menyeberang sungai karena situasi jembatan tidak memungkinkan dilalui kendaraan.
Kapolresta Palu Kombes Pol Barliansyah mengemukakan saat ini dilakukan rekayasa lalu lintas supaya tidak menimbulkan macet.
Pihaknya juga melakukan pengamanan lalu lintas guna memberikan kenyamanan terhadap pengguna jalan.
"Jembatan Buluri yang ambruk memiliki panjang kurang lebih 100 meter, usianya sekitar 50 tahunan dan mengalami keretakan sisi tengah jembatan sehingga tidak memungkinkan dilalui kendaraan," katanya.
