“Yang sisa kuota ini sebenarnya sudah melunasi Bipih tapi tidak berangkat, artinya sudah melunasi dan berhak berangkat, tapi karena berbagai alasan tidak jadi berangkat,” kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulteng Muhclis di Palu, Senin.
Ia menjelaskan, jamaah yang tidak jadi berangkat tersebut karena berbagai macam kendala, mulai dari faktor kesehatan, hamil, tidak memiliki pendamping, dan meninggal dunia.
Sementara itu, calon haji yang menyatakan untuk menunda keberangkatan, kemudian dibuatkan surat pernyataan tunda agar tahun depan dapat diprioritaskan untuk berangkat.
Muchlis mengatakan dari 21 calon haji tersebut, di antaranya calon haji berasal dari Kota Palu tujuh orang, Kabupaten Parigi Moutong tiga orang, Donggala tiga orang, Morowali dua orang, Banggai empat orang, Morowali Utara satu orang, dan Tojo Una-Una satu orang.
Adapun kuota calon haji yang akan diberangkatkan, yakni sebanyak 1.993 orang yang terbagi ke dalam tujuh kloter pemberangkatan embarkasi Balikpapan.
"Masing-masing kloter akan berisi 294 jemaah serta didampingi lima petugas," katanya.
Untuk jamaah kloter pertama, kata dia, mulai masuk asrama haji di Kota Palu pada Senin (5/6). Kemudian, masuk asrama haji embarkasi Balikpapan pada Selasa (6/6) dan keberangkatan ke Mekkah pada Rabu (7/6).
“Karena waktu keberangkatan sudah dekat, saya berharap kepada seluruh calon haji agar terus memperhatikan kesehatan," katanya.