Jakarta (ANTARA) -
“Proses itu butuh waktu 10-12 jam, bukan ambil langsung kasih. Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa donor yang kita berikan tidak serta-merta bisa langsung dipakai, butuh proses dulu,” katanya.
Ia juga menjelaskan, sebelum memberikan darah, pendonor harus melalui skrining, utamanya berapa kadar hemoglobin atau HB (protein dalam sel darah yang membawa oksigen ke tubuh).
“Tidak semua orang bisa donor, minimal kadar hemoglobin (Hb)-nya 12,5. Lalu sebelum donor, ada skrining melalui formulir, harus diisi dengan jujur, apakah pernah sakit, melakukan sesuatu yang menyimpang dari norma, karena yang kita takut itu bisa ada penyakit seperti hepatitis A, B, C, jangan sampai membuat orang yang butuh jadi lebih celaka karena kita mengidap sesuatu,” katanya.
Ia juga menegaskan kepada seluruh perawat maupun dokter agar tidak terburu-buru memutuskan memberikan transfusi darah kepada pasien, harus melalui indikasi yang jelas sehingga darah yang keluar dari bank darah tidak terbuang percuma.
“Ketika darah sudah keluar dari bank darah, tidak bisa dikembalikan karena suhunya berbeda, jadi darahnya rusak. Untuk itu bagi rekan-rekan sejawat, kalau minta darah harus lihat dulu benar-benar dibutuhkan atau tidak, harus selektif,” katanya.
Dia menekankan, pasien-pasien dengan penyakit kronis tidak disarankan untuk donor, karena kandungan darahnya tidak akan optimal.
“Jadi orang yang mau mendonor itu harus sehat. Selain itu, Hb 12,5 itu juga harus ada maksimalnya, tidak boleh di atas 16, karena biasanya di atas itu darah sudah terlalu kental, tidak baik untuk pendonor maupun penerima donor,” katanya.
Ia menambahkan dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, minat donor masyarakat Indonesia masih rendah.
“Apalagi misalnya waktu lebaran, natal, atau libur panjang, kita kesulitan sekali mendapatkan darah. Pasien berhari-hari harus menunggu. Negara kita ini nomor dua paling rendah minat berdonornya,” katanya.
“Contohnya di RSCM, seharusnya kalau mau ideal memenuhi kebutuhan darah, minimal sehari harus ada 200 donor, karena kebutuhan RSCM untuk darah merah per hari bisa 300-400 kantong, jadi untuk masyarakat ayo kita donor darah dengan sehat,” katanya.
Saat ini yang paling dibutuhkan oleh Rumah Sakit adalah golongan darah AB yang pendonornya masih sangat sedikit, utamanya AB rhesus negatif, demikian Pustika Amalia Wahidiyat .