Blue Bird Luncurkan 100 Taksi Di Pekanbaru

id taksi, pekanbaru, angkutan, blue

 Blue Bird Luncurkan 100 Taksi Di Pekanbaru

Taksi Blue Bird (FOTO ANTARA/Fanny Octavianus))

Pekanbaru - Blue Bird Grup menandai ekspansi bisnisnya di Kota Pekanbaru, Riau, dengan meluncurkan 100 unit taksi reguler, Senin.

"Untuk layanan perdana di Pekanbaru, kami meluncurkan 100 unit taksi," kata Direktur Blue Bird Grup, Handang Agusni, pada peluncuran Taksi Blue Bird di Pekanbaru.

Menurut dia, hal ini akan ditambah seiring dengan permintaan masyarakat sampai 300 unit dan juga sesuai dengan izin yang kami dapatkan dari Dinas Perhubungan.

Ia menjelaskan, dalam pengoperasiannya taksi Blue Bird selalu menggunakan argo meter untuk perhitungan ongkos taksi, armada yang terbaru dan terawat, pendingin udara (AC), serta para pengemudi profesional yang terpercaya dan terlatih.

Untuk tarif, ia mengatakan penghitungan argo meter adalah Rp3.000 per kilometer dengan biaya awal saat konsumen memasuki taksi sebesar Rp6.000.  
Ia mengakui, setiap perusahaan tersebut melakukan ekspansi bisnis ke luar daerah selalu mendapatkan resistensi dari operator lain yang sudah ada. Menanggapi hal itu, Handang mengatakan pihaknya tidak memandang operator lain sebagai lawan, melainkan diharapkan sebagai mitra untuk berbagi ilmu.

"Sebagai pendatang baru, kami harus belajar banyak tentang seluk beluk budaya di daerah ini. Kami berharap bisa berbagi ilmu dari kompetitor sekalipun," katanya.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT, dalam peluncuran itu menyempatkan diri untuk menjajal berkeliling kota menggunakan armada Blue Bird.

Sebanyak 10 unit taksi yang identik dengan warna biru itu melakukan konvoi dari kantor Wali Kota Pekanbaru, bundaran Patung Penari Zapin, hingga melewati jalan layang (fly over) di Jl Sudirman.

"Rasanya nyaman sekali, dan memang sudah lama setiap saya di Jakarta saya selalu memilih taksi Blue Bird meski banyak operator lainnya," katanya.

Firdaus juga berharap agar kehadiran Blue Bird yang mementingkan standar pelayanan tinggi, dapat memacu tiga operator taksi yang sudah ada di Pekanbaru untuk terus berbenah diri.

"Pada operator lain jangan pandang sebagai hal yang negatif. Ini kompetisi yang positif kalau bisa tinGkatkan lagi prestasi yang sudah diukir, jadikan sebagai teman untuk kembangkan perusahaan dan layanan pada masyarakat," katanya.

Menurut dia, potensi bisnis transportasi umum di Pekanbaru masih sangat terbuka lebar karena jumlah penduduk sudah lebih dari 1 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan mencapai 4,47 persen per tahun.

"Dari rasio kebutuhan angkutan umum di Kota Pekanbaru, maka idealnya kita harus punya taksi antara 900-1.000 unit. Sebelum Blue Bird, ada tiga operator yang kita sudah keluuarkan izin untuk 600 unit, namun hingga kini jumlah itu belum dapat dipenuhi oleh operator," ujar Firdaus. (F012)