Usung Tema Perubahan Iklim, Festival Sastra Banggai 2023 Bakal Hadirkan Sejumlah Penulis Populer

id Dslng,festival,Fsb

Usung Tema Perubahan Iklim, Festival Sastra Banggai 2023 Bakal Hadirkan Sejumlah Penulis Populer

Ketua Yayasan Babasal Mombasa, Ama Gaspar, saat tampil membawakan puisi di Festival Sastra Banggai tahun 2022 lalu. (Foto Dokumentasi FSB)

Palu (ANTARA) -
Menjelang pelaksanaan Festival Sastra Banggai (FSB) Narasi Ketujuh pada 6-9 September 2023 di RTH Teluk Lalong, Luwuk, Babasal Mombasa sebagai penyelenggara mengumumkan beberapa nama penulis, aktivis, dan budayawan yang akan hadir dalam agenda tahunan ini. Mengusung tema besar, “Mendedah Cuaca, Memperpanjang Usia Bumi”, tim kerja FSB menghadirkan beberapa pembicara yang akan membahas isu global saat ini tentang perubahan iklim.

 
Ketua Yayasan Babasal Mombasa, Ama Gaspar, mengatakan, FSB 2023 akan digelar dengan lebih sederhana dan akrab. Ini merupakan komitmen Babasal Mombasa untuk terus hadir bagi masyarakat Banggai. Beberapa nama penulis, budayawan, dan aktivis penting bagi kesastraan, literasi, dan kebudayaan Indonesia yang akan hadir di FSB 2023 telah dirilis di media sosial Babasal Mombasa.
 
Salah satu sesi diskusi tentang kesusastraan dalam rangkaian acara FSB. (Foto Dokumengasi FSB)


 
Penulis pertama yang diumumkan akan hadir di FSB 2023 adalah Dadang Ari Murtono, seorang penyair yang karyanya telah meraih berbagai penghargaan. Salah satu bukunya, “Jalan Lain ke Majapahit” meraih beberapa penghargaan. Salah satunya Penghargaan Sastra Utama dari Badan Bahasa sebagai Buku Puisi Terbaik Indonesia tahun 2019. Dadang juga salah satu penyair yang diundang Badan Bahasa Kemendikbudristek di Ubud Writers and Readers Festival 2021.

 
Berikutnya, setelah hadir secara daring pada FSB 2021, Mahfud Ikhwan, penulis yang memenangkan Sayembara Dewan Kesenian Jakarta melalui novelnya “Kambing dan Hujan, Sebuah Roman” akan hadir di FSB kali ini.

 
Tak kalah penting juga akan hadir Ivan Lanin, Agustinus Wibowo, dan Reda Gaudiamo. Selain itu, FSB 2023 juga menghadirkan Ikerniaty Sandili, penulis asal Banggai Laut yang baru saja menerbitkan novelnya. Iker-sapaan akrabnya-adalah mantan pengajar muda Indonesia Mengajar, seorang jurnalis, dan alumnus Akademi Sastra Banggai tahun pertama. Serta masih ada beberapa nama penulis dan budayawan lain yang baru akan dirilis tim FSB 2023 dalam waktu dekat.

Disebutkan, pada pelaksanaan FSB 2023 ini, jumlah relawan yang mendaftar untuk terlibat menyukseskan cukup banyak. Tak hanya berasal dari Luwuk, tetapi juga dari Surabaya, Jakarta, dan Palu.

Lebih lanjut, Ama Gaspar, menyebutkan tahun ini merupakan tahun kesyukuran bagi Babasal Mombasa. Saat tertatih menyiapkan berbagai program termasuk FSB, komunitas ini berhasil menjadi salah satu penerima bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Komunitas Sastra tahun 2023. Bantuan dari Badan Bahasa Kemendikbudristek ini diberikan kepada 28 komunitas di seluruh Indonesia.

Babasal Mombasa juga menginisiasi hadirnya Akademi Sastra Banggai. Sebuah residensi virtual yang bekerjasama dengan berbagai komunitas di luar Banggai. Babasal Mombasa membangun jejaring yang baik dengan Makassar International Writers Festival, Patjarmerah, Period, Burung Indonesia, Nemu Buku, FTBM, dan Lit Up Indonesia.

Sementara di Banggai, selain menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Luwuk, Bunda Literasi Banggai, SMA Negeri 1 Luwuk, dan SMA Negeri 3 Luwuk; Babasal Mombasa juga menjalin kerja sama yang baik dengan pihak swasta yaitu PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG). Sejak awal kehadiran Babasal Mombasa, DSLNG selalu menjadi bagian dari kerja-kerja kemanusiaan untuk literasi, pendidikan, dan kebudayaan. DSLNG juga merupakan pihak yang konsisten mendukung penyelenggaraan FSB sejak pertama kali digelar hingga saat ini.