Pemprov dan Kemendes bersinergi keluarkan Sulteng dari ketertinggalan

id Pemprov Sulteng,Kemendes-PDTT,M ridha saleh,Tenaga Ahli Gubernur Sulteng,Desa Sulteng,Gubernur Sulteng Ridha Saleh

Pemprov dan Kemendes bersinergi keluarkan Sulteng dari ketertinggalan

Pertemuan antara Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh dengan Dirjen PDT dan Direktur Pedesaan Kemendes-PDTT, di Jakarta. (ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) bersinergi dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) untuk mengeluarkan provinsi tersebut dari ketertinggalan.  

"Pembangunan daerah yang menyentuh aspek ekonomi, lingkungan, sosial, pendidikan, teknologi, kesehatan, menjadi prioritas dan terus digencarkan untuk mengeluarkan Sulteng dari ketertinggalan," ucap Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh, dihubungi dari Palu, Selasa.

Ridha Saleh ditunjuk oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura untuk menemui langsung Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes-PDTT, Rafdinal dan Direktur Kawasan Pedesaan Fachri Labalado, di Jakarta. Pertemuan tiga tokoh tersebut berlangsung di Kemendes-PDTT.   

Pertemuan tersebut membahas tentang percepatan pembangunan daerah untuk mengeluarkan Sulteng dari ketertinggalan.   

Berdasarkan data Kemendes-PDTT bahwa tiga kabupaten di Sulteng meliputi Kabupaten Sigi, Tojo Una-una, dan Donggala telah keluar dari status ketertinggalan.

Sebelumnya, dari 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng, terdapat tiga kabupaten yang berstatus tertinggal. Hal tersebut menjadikan Sulteng sebagai daerah tertinggal di Pulau Sulawesi. Dengan kata lain, Sulteng masih tertinggal dibandingkan dengan Sulawesi Barat dan Gorontalo yang umurnya jauh relatif lebih muda.

"Saat ini, tiga kabupaten tersebut telah keluar dari status ketertinggalan, maka di Sulteng tidak ada lagi daerah tertinggal," ujarnya.

Ridha Saleh menambahkan bahwa keluarnya tiga kabupaten tersebut dari status ketertinggalan, menjadi satu prestasi Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.

Ridha Saleh menyebut bahwa Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Kemendes PDTT, Rafdinal, bahwa rata - rata nilai indeks komposit pada tiga kabupaten di Sulteng mengalami kenaikan sangat signifikan, terutama pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

"Tentu saja keluarnya tiga kabupaten di Sulteng tersebut dari status daerah tertinggal tidak lepas dari intervensi program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, Pemprov Sulteng dan pemerintah kabupaten, yang menyasar pada kebutuhan masyarakat dan infrastruktur layanan dasar," ungkapnya.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulteng menyebut bahwa Provinsi Sulawesi Tengah memiliki 1.842 desa.

Berdasarkan data IDM Tahun 2022, Sulawesi Tengah memiliki 42 desa mandiri, 522 desa maju, 995 desa berkembang, 266 desa tertinggal dan 17 desa sangat tertinggal.