"Pemeriksaan kesehatan ini sebagai bentuk komitmen kami dalam memastikan warga binaan benar - benar terbebas dan mencegah dari penyakit, khususnya virus Tuberculosis (TBC)," kata Penasihat Perhimpunan Tenaga Kesehatan (Pernakes) Pengayoman Sulteng dr. Monalisa Manik di Kota Palu, Jumat.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan bukan hanya sebagai salah satu bentuk pemenuhan hak dari setiap WBP, tetapi juga merupakan bentuk tindak lanjut kerja sama antara Kemenkumham RI dan Kementerian Kesehatan RI dalam menanggulangi penyebaran virus TBC yang saat ini di Indonesia mencapai 969 ribu kasus.
Dia mengatakan jajaran Pemasyarakatan terus berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang terbaik, dan juga bersinergi serta berkolaborasi dengan dinas kesehatan pemerintah setempat untuk mewujudkan hal itu.
Adapun pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada seluruh warga binaan di sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Kota Palu.
"Kami melakukan pemeriksaan dari gejala awal, screening chest X-ray (CXR) hingga pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM)," ujarnya.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sulteng Ricky Dwi Biantoro menegaskan bahwa pemenuhan hak kesehatan bagi warga binaan wajib terpenuhi.
"Pembinaan tidak akan berjalan lancar bila WBP mengalami gangguan kesehatan," kata dia.
Ia mengatakan fasilitas kesehatan Kanwil Kemenkumham Sulteng cukup memadai sehingga pemeriksaan akan terus ditingkatkan.
Sementara itu, secara keseluruhan total warga binaan yang telah terfasilitasi mendapatkan pemeriksaan kesehatan telah mencapai ribuan orang, dan khusus di Lapas Palu, pemeriksaan TBC akan dilaksanakan selama empat hari dengan mencakup 809 penghuni.
