Polda-Sulteng berikan pendampingan psikologi Satgas OMB secara berkala

id Polda Sulteng ,Pendampingan psikologi ,Satgas OMB Tinombala ,Sulawesi Tengah

Polda-Sulteng berikan pendampingan psikologi Satgas OMB secara berkala

Subsatgas Psikolog memberikan pendampingan psikologi kepada personel Satgas OMB Tinombala yang bertugas di Palu, Selasa (9/1/2024). (ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng)

Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan pendampingan psikologi secara berkala kepada personel Satuan Tugas Operasi Mantap Brata (OMB) Tinombala dalam rangka pengamanan Pemilu 2024.

"Pendampingan psikologi dilakukan secara berkala dan dilakukan di berbagai tempat, seperti di markas kepolisian, lokasi penugasan, maupun di tempat tinggal personel," ujar Kasatgas Humas Operasi Mantap Brata Tinombala Kombes Pol Djoko Wienartono di Palu, Selasa.
 
Ia mengatakan pendampingan psikologi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Polri untuk menjaga kesehatan mental personel yang bertugas dalam Operasi Mantap Brata Tinombala 2024.
 
Dia menyebut kegiatan pendampingan psikologi ini dilakukan oleh Satgas Banops melalui Subsatgas Psikolog dengan mencakup beberapa aspek.
 
Pertama, aspek psikologis yaitu untuk menilai kondisi psikologis personel, baik sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan tugas operasi.
 
Selanjutnya, aspek kesehatan mental yakni memberikan edukasi dan konseling tentang kesehatan mental kepada personel, dan aspek sosial yaitu untuk memberikan dukungan sosial kepada personel, baik dari keluarga maupun rekan kerja.
 
Ia menyampaikan Operasi Mantap Brata memiliki rentang waktu yang cukup panjang, yakni sekitar 222 hari dengan berbagai dinamika tugas dihadapi oleh personel pengamanan yang akan berpotensi menyebabkan kejenuhan.
 
Untuk itu, kata dia, tim psikologi dilibatkan dalam operasi ini guna memastikan kondisi kesehatan para personel pengamanan, baik secara fisik maupun mental tetap pada kondisi baik.
 
"Perlunya pendampingan oleh Tim Subsatgas Psikologi untuk mengetahui dan mendeteksi perubahan psikologis setiap anggota yang terlibat operasi," katanya.
 
Ia berharap, pendampingan psikologi ini dapat membantu personel untuk menjalankan tugas dengan baik dan optimal.