Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah meninjau lokasi land clearing atau lahan yang telah dibersihkan di Kawasan Pangan Nusantara (KPN) yang berlokasi di Desa Talaga, Kabupaten Donggala.
"Areal yang terbuka sesuai surat perintah kerja (SPK) seluas 85 hektare, lahan yang telah terbuka dimaksimalkan pada pembersihan akar pohon," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun saat dihubungi di Palu, Selasa.
Ia mengatakan, areal lahan yang bersih saat ini telah dilakukan penanaman percontohan atau demontration plot (demplot) berbagai komoditas tanaman pangan maupun hortikultura di antaranya komoditi jagung, kacang tanah, singkong dan kedelai.
Nelson menyebutkan, 400 hektare lahan Kawasan Pangan Nusantara (KPN) dari total 1.123 hektare berlokasi di Desa Talaga Kabupaten Donggala di redistribusi kepada masyarakat.
Dari luas lahan 1.123 hektare, dilakukan pembagian wilayah untuk sejumlah pertamanan komoditas tanaman pangan dan hortikultura seluas 600 hektare, kemudian 400 hektare dibagi kepada masyarakat setempat.
"Pengembangan KPN dilakukan secara bertahap. Tentunya kami berharap kawasan ini memberikan dampak ekonomi yang positif ke depan bagi masyarakat setempat," kata dia.
KPN, kata dia, dipersiapkan untuk pemasok bahan pangan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim), karena Sulawesi Tengah berdekatan dengan Kaltim sehingga Pemprov Sulteng memanfaatkan peluang ini untuk kegiatan bisnis.
KPN di Kabupaten Donggala merupakan ekstensifikasi lahan terpadu pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan harapan dapat memberikan peluang bisnis baru bagi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi keluarga, selain tujuan utamanya menjaga ketahanan pangan Nasional.
"Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan penyusunan proposal kebutuhan alat penunjang keberlanjutan proses land clearing melalui alokasi anggaran APBN serta dukungan APBD," kata Nelson.