Jakarta (ANTARA) -
“Mudah-mudahan tidak ada bencana. Tetapi jika terjadi bencana, stok di lumbung sosial bisa segera dimanfaatkan sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Irvan Ardhilas Pusdalops Tagana Center Kementerian Sosial, dalam keterangan disiarkan di Jakarta, Jumat.
Adapun barang dan bahan logistik yang dikirimkan, antara lain 100 baju anak, 100 baju dewasa, 200 selimut, beras ukuran 50kg sebanyak 1000kg, mie instan 50 dus, serta bahan logistik lainnya.
Setibanya di Wamena, seluruh bantuan logistik tersebut diangkut dengan menggunakan mobil dobel gardan karena kondisi jalan yang sangat berat. “Perjalanan dari Wamena ke Tolikara sekitar 7 jam,” kata Irvan.
Gereja Gidi Klasis Tolikara Provinsi Papua Pegunungan menjadi tempat lumbung sosial karena lokasinya yang strategis berada di tengah kota dan dekat dengan wilayah rawan bencana tahunan.
Lokasi lumbung sosial yang demikian tentu akan mempercepat penyaluran bantuan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Irvan menyebutkan bencana yang sering terjadi di wilayah Tolikara adalah tanah longsor dan tanah bergerak, utamanya pada musim penghujan karena topografi wilayah yang berbentuk lereng.
Ia juga menyampaikan bantuan ini mendapat sambutan baik dari pihak Gereja Gidi Klasis Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan.
“Mereka menitipkan salam untuk Ibu Mensos Risma. Terima kasih atas bantuannya, di tengah-tengah kesulitan mereka bisa mendapat perhatian dari Kemensos,” ujar Irvan.