Korsel gelontorkan Rp8,4 T kembangkan AI dalam kehidupan sehari-hari

id pengembangan AI korea selatan,kecerdasan buatan,korea selatan

Korsel gelontorkan Rp8,4 T kembangkan AI dalam kehidupan sehari-hari

Ilustrasi - Kecerdasan buatan. ANTARA/Pixabay/Geralt/am.

Seoul (ANTARA) - Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi Komunikasi Korea Selatan menyampaikan akan menggelontorkan dana sebanyak 710,2 miliar won (Rp8,4 triliun) untuk proyek pemerintah yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kehidupan sehari-hari.

Dewan Konsultasi Tingkat Tinggi Strategi AI, sebuah panel pemerintah-sipil untuk membentuk kebijakan AI, telah mengadakan pertemuan perdananya dan menyetujui rencana investasi untuk melanjutkan 69 proyek AI yang bertujuan membantu masyarakat merasakan manfaat AI di semua sektor.

Sekitar 75,5 miliar won (Rp894 miliar) dialokasikan untuk 18 program yang ditujukan untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari. Lalu, 288,1 miliar won (Rp3 triliun) ditujukan untuk 24 proyek terkait tempat kerja.

Kemudian sebanyak 115,7 miliar won (Rp1,37 triliun) dialokasikan untuk 14 inisiatif administrasi publik. Selain itu, 230,9 miliar won (Rp2,7 triliun) disisihkan untuk program pendidikan dan etika AI.

Kementerian tersebut mengatakan pengembangan perangkat lunak bertenaga AI juga dirancang untuk mendiagnosis dan mengelola sembilan penyakit langka pada anak, serta membantu diagnosis 12 kondisi medis serius, termasuk pembuatan perangkat medis digital berbasis AI untuk prediksi dini dan pengelolaan spektrum autisme.

Pemerintah Korsel juga mempunyai rencana untuk memanfaatkan AI dalam layanan publik, termasuk distribusi bantuan informasi dan komunikasi bagi individu penyandang disabilitas penyediaan layanan kesehatan untuk populasi rentan.

Populasi rentan yang dimaksud adalah lansia yang tinggal sendirian, hingga bantuan untuk rumah tangga yang mengalami berada pada titik buta kesejahteraan.

AI juga akan diterapkan di berbagai industri dengan mengembangkan layanan AI khusus yang disesuaikan untuk sektor-sektor seperti hukum, kedokteran, dan konseling psikologis.

Di sektor publik, teknologi AI akan meningkatkan kemampuan tanggap bencana untuk skenario seperti kebakaran, banjir, dan wabah penyakit menular.

Sumber : Yonhap