Adapun dukungan itu dalam bentuk dokumen yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng) yaitu Sigi Jurisdictional Investment Outlook.
"Adanya dokumen ini dapat menjadi panduan investasi berkelanjutan di Kabupaten Sigi," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Sigi, Jumat.
Ia mengemukakan ke depan para investor tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi di Kabupaten Sigi dengan bentuk investasi unggulan yang ada di wilayah itu.
"Kami berharap dapat menarik investor dengan inisiasi investasi unggulan Kabupaten Sigi dengan tetap memperhatikan ecological threeshold atau ambang batas daya dukung lingkungan," ucapnya.
Bentuk dukungan lainnya, kata dia, terkait pembangunan berkelanjutan yang dilakukan melalui pendekatan yuridiksi dan lanskap yaitu hadirnya peraturan daerah (perda) setempat.
"Sigi senantiasa berkomitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan adanya Perda Sigi Hijau tahun 2019 dan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Kemitraan Multi Pihak Sigi Hijau tahun 2023," sebutnya.
Irwan mengajak kepada seluruh investor dapat berinvestasi di Kabupaten Sigi pada sektor komoditas berkelanjutan berbasis ekosistem yaitu Kakao, Kopi dan Vanili.
"Dokumen ini nantinya dapat menjadi catatan dan pedoman bagi investor untuk berinvestasi berkelanjutan di Kabupaten Sigi yang nantinya hal tersebut bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat lokal yang ada di wilayah itu," ujarnya.
Sebelumnya diketahui Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta mengikuti kegiatan Sustainable District Outlook Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) untuk menceritakan Kabupaten Sigi yang berhasil secara gotong royong antara LTKL, mitra pembangunan dan orang muda anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari berdasarkan pendekatan lima pilar pembangunan lestari.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi bahwa komoditas unggulan di wilayah itu, yaitu Kakao di Kecamatan Palolo, Durian Musang King di Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu dan Pipikoro, serta Kopi di Marawola Barat.
