PBB kutuk pembunuhan warga Palestina di sekolah penampungan Gaza

id PBB,serangan Israel di sekolah Gaza

PBB kutuk pembunuhan warga Palestina di sekolah penampungan Gaza

Arsip foto - Sedikitnya 25 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam Sekolah Hassan Salama di bagian barat Kota Gaza, Ahad (4/8/2024). ANTARA/HO-Anadolu/www.aa.com.tr/pri.

Hamilton (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan udara Israel pada akhir pekan lalu ke sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan di Kota Gaza hingga menewaskan sedikitnya 100 orang.

"Sekretaris Jenderal mengutuk terus hilangnya nyawa di Gaza, termasuk wanita dan anak-anak, saat... serangan dahsyat  Israel terhadap sekolah Al-Tab'een di Kota Gaza yang melindungi ratusan keluarga Palestina yang mengungsi,” kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq, Senin.

Haq menuturkan bahwa Guterres merasa kecewa melihat ketentuan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2735 tetap tidak dilaksanakan.

Oleh karena itu, kata jubir, Sekjen PBB menyambut baik upaya mediasi yang dilakukan para pemimpin Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar. 

Sekjen mendesak kedua pihak yang berkonflik untuk bergabung kembali dalam negosiasi serta menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Guterres, kata Haq, menegaskan kembali permohonannya agar gencatan senjata dan pembebasan semua sandera tanpa syarat segera diwujudkan.  

Sekjen juga menggarisbawahi perlunya menjamin perlindungan warga sipil dan akses kemanusiaan tanpa hambatan dan aman ke dalam dan di seluruh Gaza.

“Sekretaris Jenderal menggarisbawahi bahwa hukum humaniter internasional, termasuk prinsip-prinsip pembedaan, proporsionalitas dan tindakan pencegahan dan penyerangan harus ditegakkan di seluruh Gaza sepanjang waktu," tutur Haq.

Setidaknya 100 orang tewas dan banyak yang terluka pada Sabtu (10/8) ketika pesawat Israel menyerang para warga Palestina yang sedang melaksanakan shalat Subuh di sekolah Al-Tab'een di daerah Al-Daraj, Kota Gaza.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan pada 7 Oktober 2023 oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas.

Serangan Israel telah menewaskan hampir 40.000 orang, yang sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
 

Sumber: Anadolu