Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menerima bantuan program cetak sawah senilai Rp412 miliar dari Kementerian Pertanian pada 2025.
"Dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp365,3 miliar dialokasikan untuk kegiatan fisik pembukaan lahan baru. Sisanya digunakan untuk kebutuhan operasional dan teknis penunjang lainnya," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah dalam kunjungan kerjanya di Palu, Kamis.
Ia mengatakan bahwa program ini menyasar perluasan lahan pertanian seluas 10.180 hektar sebagai bagian dari strategi nasional ketahanan pangan.
Untuk itu, kata dia, Kementerian Pertanian menargetkan 6.000 hektar lahan sudah dapat dikontrakkan pada bulan Juli ini dan mulai ditanami pada September 2025.
Ia mengatakan kunjungan ini juga untuk melakukan koordinasi teknis terkait kesiapan daerah dalam menyambut program cetak sawah ini, serta memastikan kelancaran pelaksanaan program tersebut.
Ia menjelaskan bahwa selain pendanaan, dukungan pemerintah pusat juga akan mencakup penyediaan alat dan mesin pertanian melalui Brigade Alsintan serta distribusi benih untuk mendukung keberhasilan musim tanam mendatang.
"Sebagai bagian dari langkah persiapan jangka panjang, pemerintah provinsi agar segera menyusun dokumen Survei Investigasi dan Desain (SID) sebagai dasar pengajuan lanjutan program untuk tahun anggaran 2026," ujarnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pelaksanaan program berjalan sesuai target.
Sementara itu, Gubernur Sulteng Anwar Hafid menyambut baik pelaksanaan program tersebut dan telah menyelaraskannya dengan agenda pembangunan daerah, termasuk melalui program nawacita sembilan Berani.
"Salah satu pilar utama dari program ini adalah Berani Panen Raya yang menargetkan peningkatan produktivitas hingga 6 ton per hektare," ujarnya.
Menurut dia, program cetak sawah juga diperkuat oleh inisiatif Brigade Pertanian yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah.
Untuk itu, Gubernur mendorong jajaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk segera menyusun dokumen perencanaan atau SID agar dapat saling berkolaborasi dengan program Kementerian Pertanian.
Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan tersebut sebagai sinyal kuat keseriusan pemerintah pusat dalam mengembangkan sektor pertanian di wilayah Sulawesi Tengah.
