Kota Padang (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menyebutkan sejumlah komoditas unggulan dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dapat menembus pasar internasional menyusul selesainya Perjanjian Dagang Uni Eropa-Indonesia atau IEU-CEPA beberapa waktu lalu.
"Ada beberapa produk unggulan di Sumbar yang bisa masuk ke pasar dunia seperti gambir dan produk turunannya lewat IEU-CEPA," kata Mendag RI Budi Santoso di sela pelepasan ekspor 27 ton gambir ke India, di Kota Padang, Sumbar, Selasa.
Dari pembicaraan antara Mendag Budi Santoso bersama Gubernur Sumbar terdapat beberapa komoditas unggulan lain yang juga dapat masuk ke pasar global. Mulai dari ikan tuna, kelapa sawit, kopi, pinang dan kakao.
Selain itu, Kementerian Perdagangan juga memiliki Program UMKM Bisa Ekspor yang bertujuan membantu mencarikan dan memfasilitasi produk UMKM untuk menembus pasar global.
Sebelumnya, UMKM dan eksportir harus bertemu tatap muka guna menentukan harga dan jumlah yang akan diekspor.
Namun, sekarang lewat Program UMKM Bisa Ekspor penjual (UMKM) dan eksportir bisa melakukan pembicaraan via dalam jaringan (daring) yang difasilitasi langsung oleh Kementerian Perdagangan.
"Jadi, setiap business matching online itu didampingi oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Pada periode Januari hingga Agustus 2025 Kementerian Perdagangan mencatat nilai transaksi dari Program UMKM Bisa Ekspor sudah mencapai Rp2,1 triliun.
Khusus di Ranah Minang, ia berpesan kepada pemerintah daerah agar memilih UMKM unggulan untuk dilibatkan dalam Program UMKM Bisa Ekspor pada 2026.
"Ekspor pertanian ini sangat kita dukung karena peningkatan ekspornya cukup tinggi dimana tahun ini atau Januari hingga September meningkat 34 persen," sebut dia.
