Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah dan Badan Pusat Statistik (BPS) menjalin kerja sama dalam penyediaan, pemanfaatan dan pengembangan data maupun informasi statistik.
"Kehadiran data yang valid sangat penting dalam memastikan arah pembangunan yang tepat sasaran," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid usai penandatangan nota kesepakatan antara Pemkot Palu dan BPS di Palu, Jumat.
Ia mengemukakan, Pemkot Palu mendukung penerapan sistem pendataan kembali warga melalui aplikasi Flexible Authentically Survey in Harmony (FASIH) milik BPS, yang dianggap mampu mempercepat proses pemutakhiran data secara lebih modern dan efisien.
Karena pendataan yang akurat merupakan kunci merumuskan kebijakan yang lebih tepat, sehingga program diterapkan pemerintah lebih efektif.
"Pendataan kembali penduduk Kota Palu akan kami perkuat dengan sosialisasi kepada masyarakat, supaya data kependudukan terbarukan dengan benar," ujarnya.
Ia mengemukakan aplikasi FASIH memungkinkan masyarakat untuk melakukan survei mandiri, namun tetap melalui proses verifikasi lapangan oleh BPS Kota Palu untuk memastikan keabsahan data dan menghindari potensi pemalsuan data, termasuk untuk kepentingan memperoleh bantuan sosial.
Oleh sebab itu, kebijakan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah daerah (pemda) untuk memperkuat kembali data-data statistik, supaya memiliki tingkat keakuratan yang baik.
"Kalau datanya akurat, tentu intervensi program lebih kuat. Kami berharap kerja sama ini memberikan gambaran Kota Palu yang lebih luas melalui penyajian data," ucap Hadianto.
Kata dia, integrasi data perlu bagi Pemkot Palu dalam melaksanakan percepatan pembangunan yang tepat sasaran, efisien dan berkelanjutan.
Maka dengan pemanfaatan FASIH, proses pengumpulan data dapat berlangsung lebih cepat, efisien, dan hasilnya dapat segera clean atau terselesaikan oleh petugas lapangan.
"Pembangunan harus dikolaborasikan dengan para pihak, salah satunya kerja sama kami lakukan dengan BPS Palu," kata dia.
