Sigi, (Antaranews Sulteng) - Kelompok tani di Kecamatan Pipikoro, salah satu daerah terisolir di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengembangkan komoditas kedelai di atas areal seluas 60 hektare.
Oscar Loso, seorang pejabat di kecamatan itu di Palu, Rabu, mengatakan penanaman kedelai tahap pertama sudah dilakukan langsung dihadiri Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata bersama sejumlah pejabat dinas terkait dan anggota DPRD Sigi beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan pembukaan lahan untuk tanaman kedelai di kecamatan tersebut merupakan pertama kali dilakukan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Kantewu II.
Lokasi pengembangan komoditas kedelai di Kecamatan Pipikoro yakni di Desa Kantewu II.
Lahannya, kata dia, merupakan milik desa yang sebelumnya dijadikan lapangan tempat pendaratan pesawat Cesna.
Ujicoba penanaman kedelai di wilayah itu diharapkan bisa berhasil sehingga dapat dikembangkan juga di desa lainnya di Kecamatan Pipikoro yang juga belum terjangkau listrik, jaringan telekomunikasi serta akses transportasi.
Masyarakat yang bermukim di 19 desa di kecamatan itu selama ini dalam memasarkan berbagai hasil bumi seperti jagung, kopi, kakao dan damar terpaksa menggunakan sepeda motor atau jalan kaki.
Baca juga: Petani Sigi Panen Raya Jagung
Karena memang sampai sekarang ini, jalannya belum bisa dijangkau kendaraan roda empat, kecuali motor.
"Itupun kalau musim hujan sangat sulit dilalui," katanya.
Pemkab Sigi, kata dia, telah menjadikan Pipikoro sebagai kecamatan di Kabupaten Sigi merupakan sentra produksi kopi.
Areal tanaman kopi di wilayah itu sangat luas dan kopi produksi petani setempat sudah cukup terkenal sampai ke luar negeri karena wisatawan yang berkunjung jika kembali ke negara asal mereka pasti membawa oleh-oleh kopi.
Kopi asal Pipikoro memiliki rasa yang berbeda dengan kopi lainnya di Sulteng.
"Kalau mau buktikan silahkan datang ke Pipikoro dan menikmati minuman kopi produksi petani yang diolah secara tradisional tersebut," ajak Oscar.
Setiap kali Bupati Sigi dan rombongan yang datang ke Pipikoro pasti menikmati kopi produksi petani terlebih dahulu baru kembali.
Di Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng dalam beberapa tahun terakhir ini banyak tumbuh warung-warung kopi dan tidak pernah sepi dari pengunjung.
Pengunjungnya dari kalangan bawah sampai atas. Bahkan Gubernur Sulteng Longki Djanggola bersama para pejabat lainnya pada saat waktu luang menyempatkan diri menikmati minuman kopi di salah satu warung kopi di kota itu.
Baca juga: Sigi Target Panen Raya Jagung September
Berita Terkait
Rutin mengonsumsi kedelai dapat menyehatkan kulit dan kurangi garis halus
Jumat, 1 Maret 2024 14:06 Wib
Para perajin tempe di Boyolali keluhkan harga kedelai capai Rp13.000/kg
Kamis, 16 November 2023 10:45 Wib
Pemprov Sulteng menyiapkan benih palawija untuk hadapi dampak El Nino
Minggu, 23 Juli 2023 16:37 Wib
DTPH Sulteng dorong petani kedelai manfaatkan lahan tidur
Kamis, 17 November 2022 18:18 Wib
Pemprov Sulteng: Inovasi pertanian mampu tingkatkan produksi pangan
Minggu, 21 Agustus 2022 14:18 Wib
Disperindag Sulteng jaga stabilitas harga kedelai dan gula pasir
Rabu, 10 Agustus 2022 19:56 Wib
Pemprov Sulteng dorong petani tingkatkan produksi kedelai
Sabtu, 2 Juli 2022 19:39 Wib
Menteri Pertanian minta Pemprov Sulteng siapkan 30 ribu hektare lahan pertanian
Selasa, 14 Juni 2022 17:39 Wib