Pengusaha Rotan Jual Produk

id rotan, bingung, pasar, produksi

Pengusaha Rotan Jual Produk

(FOTO ANTARA/Basri Marzuki)

Palu (antarasulteng.com) - Pengusaha kerajinan rotan di Kota Palu mengaku kebingungan memasarkan produknya karena kurangnya perhatian dari pemerintah.

"Kalau untuk membuat kursi atau mebel dari rotan kami sangat sanggup, tapi bagaimana memasarkannya," kata pengusaha kerajinan rotan `Bomba` Adi Pitoyo di Palu, Jumat (15/2).

Dia berharap pemerintah bisa memberikan solusi dengan mendatangkan pembeli atau membuka pangsa pasar kepada pengusaha rotan di Palu.

"Kalau cuma gembar-gembor tapi tidak ada solusi lama-lama pengrajin rotan akan gulung tikar," katanya.

Dia mengatakan yang dibutuhkan pengusaha kerajinan rotan adalah kelangsungan dalam berusaha dan tetap bekerja.

"Kalau cuma dibantu uang Rp50 juta tapi tidak ada solusi untuk memasarkan maka bantuan itu mubazir," kata Adi yang juga pengusaha batik ini.

Saat ini terdapat 22 usaha kecil menengah (UKM) kerajinan rotan di Sulawesi Tengah yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Tengah.

    Sulawesi Tengah sendiri merupakan salah satu penghasil rotan terbesar di Indonesia. Rotan Sulawesi dikenal memiliki kualitas prima sehingga banyak dibutuhkan oleh industri mebel rotan di Tanah Air dan diolah untuk keperluan ekspor.

    Berdasarkan data hasil survei terdapat 38 jenis rotan yang telah diidentifikasi dan berkualitas tinggi antara lain rotan lambang (calamus sp), rotan batang (daemonorops inops werb), rotan tohiti (Calamus simpisipus), rotan merah (Calamus panayuga becc), rotan ronti (Calamus axilais), rotan susu (calamus sp), rotan umbul (calamus shympsipus). 

Adi Pitoyo berharap Pemprov Sulteng berkomitmen untuk menjaga kelangsungan UKM kerajinan rotan.

"Padahal sudah ada edaran Gubernur Sulteng tentang penggunaan mebel rotan di instansi pemerintahan, tapi kenapa hingga kini kurang direspon," katanya.