Bupati minta penyaluran bantuan korban banjir Kulawi lewat posko induk

id kulawi, banjir, sigi

Bupati minta penyaluran bantuan korban banjir Kulawi lewat posko induk

Seorang anak d isekitar rumah mereka yang rusak akibat banjir bandang di Dusun Pangana, Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (13/12/2019). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc.

Kulawi, Sulteng (ANTARA) - Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapata meminta siapa saja yang hendak menyalurkan bantuan korban banjir bandang di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, melaksanakan aksi kemanusiaan itu melalui posko induk supaya distribusi oleh petugas bisa merata.

"Kami sudah siapkan posko korban banjir bandang di Kulawi dan seyogyanya semua bantuan dari berbagai pihak satu pintu," kata dia di Kulawi, Kabupaten Sigi, Minggu.

Ia mengatakan pendistribusian bantuan mereka akan dilakukan para petugas posko secara merata kepada para korban bencana alam itu.

Bupati Irwan mengatakan sejak hari pertama bencana alam itu, bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak langsung disalurkan ke titik-titik penampungan pengungsi di sekitar Desa Bolapapu.

Hingga kini, bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan dan peralatan rumah tangga lainnya masih terus mengalir dan ditampung di posko induk untuk selanjutnya didistribusikan kepada para korban.



Ia mengatakan banjir bandang yang menerjang perkampungan padat penduduk di Kecamatan Kulawi pada Kamis (12/12),  sekitar pukul 18.30 Wita tersebut, mendapat perhatian dari banyak pihak. Mereka memberikan berbagai bantuan untuk meringankan beban para korban.

Ia menyebut banyak pihak prihatin atas bencana tersebut. Mereka mewujudkan kepedulian dengan menyalurkan berbagai bantuan.

"Bantuan-bantuan langsung diserahkan kepada petugas posko yang ada di desa terletak di lereng gunung dan berbatasan dengan kawasan hutan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL)," ujarnya.

Saat malam itu terjadi bencana di daerah setempat, pemerintah provinsi dan kabupaten langsung menyalurkan logistik yang dibutuhkan para korban, seperti bahan makanan, pakaian, selimut, dan tenda.

Banjir bandang di Desa Bolapapu merupakan bencana alam terjadi untuk kedua kali, setelah sebelumya pada 2011 bencana serupa menghancurkan ratusan rumah warga dan menelan banyak korban jiwa.

"Jadi kejadian ini sudah yang kedua kalinya.Warga yang ada di Desa Bolapapu harus siap untuk kemungkinan direlokasi ke tempat yang lebih aman dan nyaman," ujarnya.