Lion Air: Penerbangan Denpasar-Wuhan-Denpasar sudah sesuai SOP
Badung (ANTARA) - Manajemen Lion Air menegaskan, layanan penerbangan pergi pulang (PP) dengan rute Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada Minggu (26/1) sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan dijalankan menurut aturan yang berlaku.
"Hari ini operasional penerbangan Lion Air rute Denpasar ke Wuhan bertujuan untuk pemulangan tamu atau penumpang. Sedangkan penerbangan Wuhan-Denpasar dioperasikan sebagai ferry flight," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resminya yang diterima di Badung, Minggu.
Ia menjelaskan, penerbangan dari Denpasar menuju Wuhan membawa tujuh kru dan 81 orang penumpang. Sedangkan penerbangan dari Wuhan ke Denpasar hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang.
"Sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas setempat atau Notam di Wuhan, bahwa status bandara saat ini hanya diperbolehkan melayani kedatangan. Sedangkan untuk keberangkatan tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat atau emergency landing," katanya.
Danang Mandala Prihantoro mengatakan, untuk layanan berikutnya, Lion Air akan melakukan penghentian atau pembatalan sementara (suspend) penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Denpasar-Wuhan-Denpasar hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Terkait dengan perubahan dan pembatalan penerbangan sementara pada rute tersebut, Danang mengatakan bahwa manajemen Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh calon penumpang.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena Lion Air senantiasa berkomitmen dalam memastikan keselamatan, keamanan serta kenyamanan penerbangan terhadap kru pesawat dan tamu.
Pihaknya juga akan terus memantau situasi di Wuhan, melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait serta menginformasikan perkembangan terkini kepada penumpang.
Danang menambahkan, keputusan penghentian sementara merupakan bagian dari langkah antisipasi berdasarkan pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona.
Antisipasi juga dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR 01.0111/5888/2019 "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 03 Januari 2020.
"Dalam tindakan pencegahan, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan dan cairan atau gel pembersih tangan guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat," katanya.
Sebelumnya, Lion Air mengoperasikan penerbangan yang menghubungkan Denpasar dengan Wuhan tiga kali dalam seminggu yaitu setiap Rabu, Jumat dan Minggu.
Penerbangan dengan nomor penerbangan JT-2619 itu berangkat pukul 10.10 Wita dari Denpasar ke Wuhan dan rute kembali dari Wuhan menuju Denpasar dengan penerbangan bernomor JT-2618 yang dijadwalkan lepas landas pukul 22.55 waktu setempat.
"Hari ini operasional penerbangan Lion Air rute Denpasar ke Wuhan bertujuan untuk pemulangan tamu atau penumpang. Sedangkan penerbangan Wuhan-Denpasar dioperasikan sebagai ferry flight," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resminya yang diterima di Badung, Minggu.
Ia menjelaskan, penerbangan dari Denpasar menuju Wuhan membawa tujuh kru dan 81 orang penumpang. Sedangkan penerbangan dari Wuhan ke Denpasar hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang.
"Sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas setempat atau Notam di Wuhan, bahwa status bandara saat ini hanya diperbolehkan melayani kedatangan. Sedangkan untuk keberangkatan tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat atau emergency landing," katanya.
Danang Mandala Prihantoro mengatakan, untuk layanan berikutnya, Lion Air akan melakukan penghentian atau pembatalan sementara (suspend) penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Denpasar-Wuhan-Denpasar hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Terkait dengan perubahan dan pembatalan penerbangan sementara pada rute tersebut, Danang mengatakan bahwa manajemen Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh calon penumpang.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena Lion Air senantiasa berkomitmen dalam memastikan keselamatan, keamanan serta kenyamanan penerbangan terhadap kru pesawat dan tamu.
Pihaknya juga akan terus memantau situasi di Wuhan, melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait serta menginformasikan perkembangan terkini kepada penumpang.
Danang menambahkan, keputusan penghentian sementara merupakan bagian dari langkah antisipasi berdasarkan pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona.
Antisipasi juga dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR 01.0111/5888/2019 "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 03 Januari 2020.
"Dalam tindakan pencegahan, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan dan cairan atau gel pembersih tangan guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat," katanya.
Sebelumnya, Lion Air mengoperasikan penerbangan yang menghubungkan Denpasar dengan Wuhan tiga kali dalam seminggu yaitu setiap Rabu, Jumat dan Minggu.
Penerbangan dengan nomor penerbangan JT-2619 itu berangkat pukul 10.10 Wita dari Denpasar ke Wuhan dan rute kembali dari Wuhan menuju Denpasar dengan penerbangan bernomor JT-2618 yang dijadwalkan lepas landas pukul 22.55 waktu setempat.