Umat Nasrani di Touna mulai ibadah di Gereja dengan protokol normal baru

id Ibadah, new, normal

Umat Nasrani di Touna mulai ibadah di Gereja dengan protokol normal baru

Suasana pelaksanaan ibadah di GPdI Ampana Kota, dengan menerapkan protokol new normal, Minggu (7/6/2020).(ANTARA/HO-Kiriman Pdt Lexi).

Oleh anugerah dan kemurahan Tuhan, Jemaat GPdI Ampana, bisa kembali beribadah di rumah Tuhan dengan tetap mematuhi protap new normal
Ampana (ANTARA) - Umat Nasrani di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) Sulawesi Tengah, mulai beribadah di gereja dengan menerapkan protokol new normal ditengah wabah pandemi COVID-19.

“Oleh anugerah dan kemurahan Tuhan, Jemaat GPdI Ampana, bisa kembali beribadah di rumah Tuhan dengan tetap mematuhi protap new normal,” kata Pendeta Lexi Pandaleke, M.Th, pimpinan GPdI Ampana Kota, dihubungi melalui pesan WhatsAppnya, di Ampana, Minggu.

Anggota Majelis Daerah Gereja Pantekosta di Indonesia Sulawesi Tengah ini katakan, sebelum pelaksanaan ibadah, pimpinan gereja GPdI wilayah Ampana terlebih dahulu menghadap pemerintah dan pihak terkait untuk meminta petunjuk pelaksanaan ibadah new normal.

“Kita minta surat ijin dan bebas COVID-19 di kecamatan serta melakukan koordinasi dengan Kepolisian, dan Kabupaten Touna  juga zona hijau yang masuk dalam 102 kabupaten new normal, dengan pertimbangan itu kami melaksanakan ibadah,” jelasnya.

Kemudian kata Kepala Biro Media Cetak dan Elektronik Majelia Daerah GPdI Sulteng ini, sesuai juga dengan himbauan pimpinan MD GPdI Sulteng untuk ikuti aturan pemerintah tentang pelaksanaan ibadah new normal.

“Gereja sebelum beribadah terlebih dahulu disterilkan atau disemprot mengunakan desinfektan,” ujarnya.

Juga katanya, jemaat yang ikut beribadah sebelum masuk gereja wajib mencuci tangan pakai sabun atau handsanitizer di tempat yang disediakan, wajib diukur suhu tubuh, wajib mengunakan masker dan duduk di kursi yang telah ditata dengan jarak aman.

Ia mengatakan untuk jemaat yang tidak bisa mengikuti ibadah seperti dalam himbauan protokol new normal, dapat mengikuti melalui live streaming atau media online gereja setempat.

“Kita melaksanakan ibadah sebanyak tiga kali dan waktu ibadah dipercapat,  supaya jemaat bisa menyesuaikan. Jadi pelaksanaan ibadah kita mengikuti protap new normal,”  tandasnya.***