Menlu Korsel, AS, Jepang akan lakukan pertemuan trilateral di New York

id pertemuan trilateral,Korsel-AS-Jepang,promosi perdamaian dan kemakmuran dunia,Cho Tae-yul,Blinken,Yoko Kamikawa,Debat Um

Menlu Korsel, AS, Jepang akan lakukan pertemuan trilateral di New York

Diplomat tertinggi Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang akan mengadakan pembicaraan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada Senin (23/9/2024) waktu setempat, menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan. /ANTARA/Yonhap/py

Seoul (ANTARA) - Diplomat tertinggi Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang akan mengadakan pembicaraan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada Senin (23/9) waktu setempat, menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Pertemuan itu akan menjadi pertemuan trilateral pertama antara Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa sejak pembicaraan terakhir mereka selama KTT G20 di Brasil pada Februari lalu.

Para diplomat tersebut diperkirakan akan membahas berbagai isu, termasuk kerja sama keamanan trilateral, sebagai tindak lanjut dari pertemuan bersejarah di Camp David pada Agustus tahun lalu antara para pemimpin ketiga negara.

Pengungkapan terbaru Korea Utara tentang fasilitas pengayaan uranium dan serangkaian provokasi yang dilakukan negara tersebut juga diperkirakan akan menjadi agenda utama.

Cho berangkat ke New York pada hari yang sama untuk kunjungan enam hari, di mana ia diharapkan akan menyampaikan pidato utama pada sesi Debat Umum Sidang Umum PBB.

Pidatonya akan menegaskan kembali komitmen Korea Selatan untuk mempromosikan perdamaian dan kemakmuran global.

Cho juga berencana untuk berpartisipasi dalam sesi Debat Umum Dewan Keamanan PBB dan konferensi tingkat menteri dari Komisi Pembangunan Perdamaian PBB.

Selain itu, Cho akan menghadiri pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota G20 dan pertemuan terpisah negara-negara MIKTA -- Meksiko, Indonesia, Turki, dan Australia -- untuk membahas kerja sama di antara negara-negara kekuatan menengah.

Sumber: Yonhap-OANA