Sapaan Gunung Kelud Sampai Ke Candi Borobudur

id kelud

Sapaan Gunung Kelud Sampai Ke Candi Borobudur

Gunung Kelud (twitter)

"Saya sedang perjalanan menuju 'Mbudur' (Borobudur, red), abunya lumayan tebal, jarak pandang sekitar tujuh meter
Musik piano dengan lagu "River Flows in You" terdengar dari rumah di satu perumahan di Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat pagi, saat hujan abu dampak letusan Gunung Kelud, di Jawa Timur, mengguyur hingga kawasan setempat.

Dentingan piano dengan instrumentalia tembang latar untuk film Twilight itu, dimainkan Rahayu Pratiwi (13), seorang siswi sebuah sekolah dasar swasta di Kota Magelang, setelah batal berangkat ke sekolah karena diliburkan.

Situasi jalan-jalan di Kota Magelang, Jawa Tengah, berjarak ratusan kilometer dari Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, yang hujan abu cukup tebal, membuat pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan siswanya dari kegiatan belajar mengajar.

Lantunan musik itu, seakan mengiring jatuhnya abu vulkanik dampak letusan Gunung Kelud mulai Kamis (13/2) malam.  

"Anak-anak libur," kata Kepala SDK Santa Maria Kota Magelang Suster Lies Marie.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (13/2) pukul 21.15 WIB dari Siaga ke Awas, sebagai level tertinggi.

Letusan material hingga ketinggian sekitar 10 kilometer Gunung Kelud, mulai terjadi pukul 22.56 WIB. Warga sekitar gunung itu, dikabarkan mengungsi ke tempat yang relatif aman.

Abu vulkanik Gunung Kelud sampai ke berbagai tempat di Magelang baik kota maupun kabupaten pada Jumat (14/1) sekitar pukul 03.00 WIB.

Abu vulkanik Gunung Kelud juga menimpa batuan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur yang juga warisan peradaban dunia tersebut, juga pernah terkena abu vulkanik, saat fase erupsi dahsyat Gunung Merapi pada akhir 2010.

"Saya sedang perjalanan menuju 'Mbudur' (Borobudur, red), abunya lumayan tebal, jarak pandang sekitar tujuh meter," kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Laily Prihatingtyas dalam kontak dengan Antara pada pukul 06.59 WIB.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur terkait dengan langkah darurat untuk penutupan Candi Borobudur dari kegiatan wisata karena bangunan Buddha pada abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu, tertutup abu vulkanik Gunung Kelud.

"Pengunjung yang sudah telanjur masuk Taman (Taman Wisata Candi Borobudur, red) pagi ini (14/2), tidak diperbolehkan naik ke candi," kata Tyas.

Ia menjelaskan penutupan Candi Borobudur untuk aktivitas wisata selain untuk menjaga kelestarian bangunan itu, juga untuk menghindari risiko keselamatan pengunjung.

Lantai batuan candi yang terkena abu vulkanik, menjadi licin sehingga bisa membuat orang terpeleset.

"Kami koordinasi terus dengan Balai Konservasi Borobudur," katanya.

Kepala BKB Marsis Sutopo telah menginstruksikan jajaran instansi yang bertanggung jawab terhadap usaha-usaha pelestarian Candi Borobudur, untuk siaga bencana akibat letusan Gunung Kelud.

Hujan abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud turun di Candi Borobudur dan kawasannya, mulai sekitar pukul 03.00 WIB.

Ia mengaku berkoordinasi dengan PT TWCBPRB dan pihak terkait lainnya, untuk penanganan Candi Borobudur dari dampak letusan Gunung Kelud.

"Candi ditutup sementara waktu, sambil menunggu perkembangan situasi," katanya.

Keputusan menutup Candi Borobudur dari kegiatan kepariwisataan menyusul letusan Gunung Kelud, untuk kepentingan pelestarian terhadap bangunan bersejarah peninggalan zaman Buddha yang menjadi warisan peradaban dunia tersebut.

Bertepatan dengan Hari Kasih Sayang tahun ini, Gunung Kelud menyapa Candi Agung Borobudur.(skd)