Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyatakan selama dua pekan terakhir kabupaten tersebut tidak ada penambahan kasus positif baru COVID-19 atau nol kasus.
"Pasien yang sempat menjalani isolasi dan perawatan medis 10 orang, namun semuanya telah dinyatakan sembuh. Nol kasus ini sudah berlangsung dua pekan terakhir," kata Juru Bicara Tim Satuan Tugas COVID-19 Parigi Moutong Irwan saat ditemui di Parigi, Senin.
Dia menjelaskan saat ini Parigi Moutong masih berada di zona kuning. Untuk mencapai ke zona hijau, paling tidak empat pekan berturut-turut tidak ada kasus baru atau mampu mempertahankan posisi saat ini.
Meski begitu, katanya, hal tersebut tidak bisa menjamin nol kasus baru jika tidak dibarengi dengan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di kehidupan sosial bermasyarakat.
"Untuk saat ini belum ada obat selain taat terhadap protokol kesehatan, dalam artian membudayakan penggunaan masker saat beraktivitas maupun di lingkungan kerja, menjaga jarak fisik serta rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir," ujar Irwan.
Dia menilai kewaspadaan tetap menjadi prioritas di situasi seperti saat ini, sebab sejumlah daerah seperti Provinsi Gorontalo, Kota Palu, Kabupaten Donggala, serta Kabupaten Poso, ada kecenderungan kurva COVID-19 mereka meningkat, sehingga dipandang perlu wajib mendisiplinkan masyarakat agar penularan virus tersebut dapat di tekan seminimal mungkin.
"Kalau kita lihat 10 pasien terpapar COVID-19 yang sudah sembuh, rata-rata mereka adalah pelaku perjalanan keluar daerah," kata Irwan.
Guna memperketat pencegahan dan penanganan COVID-19, Pemkab Parigi Moutong akan mengaktifkan kembali sejumlah pos pemeriksaan kesehatan di pintu-pintu masuk kabupaten tersebut, seperti pos perbatasan Parigi Moutong-Kabupaten Poso, pos pemeriksaan di Toboli Kecamatan Parigi Utara atau pintu masuk arah Kota Palu dan Kabupaten Donggala termasuk pos perbatasan Kabupaten Tolitoli.
Bahkan, pemerintah setempat juga akan memberlakukan rapid tes terhadap pelaku perjalanan dari luar kota yang masuk maupun melintas di Parigi Moutong sebagai upaya memperketat deteksi dan pengawasan pergerakan orang.
"Dalam waktu dekat pos-pos tersebut akan dibuka kembali. Kami melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan pemerintah setempat dan pemangku kepentingan lainnya membahas rencana ini," kata Irwan.
