Donggala,Sulteng (ANTARA) - Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Donggala dari Fraksi Gerindra, ASsgaf Umar mendesak pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, segera membangun jembatan darurat agar akses masyarakat tetap berjalan normal pascabencana banjir bandang.
"Ada beberapa buah jembatan yang terdampak, tetapi satu di antaranya yang perlu mendapat penanganan secepatnya karena sama sekali tidak bisa dilewati baik kendaraan maupun orang," katanya saat dihubungi di Banawa,Senin.
Asgaf mengatakan dari hasil kunjungannya ke lokasi benjir bandang di dua kecamatan di Kabupaten Donggala, satu buah jembatan dengan bentangan sekitar 20 meter di Desa Lumbudolo,Kecamatan Banawa Tengah diterjang banjir bandang dan mengalami kerusakan berat. Jembatan itu putus dibagian tengah dan tidak bisa digunakan lagi.
Karena itu, ia meminta Pemkab Donggala untuk secepatnya membuat jembatan darurat sehingga akses masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Juga untuk kepentingan pendistribusian berbagai logistik bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat, terutama mereka yang terdampak langsung bencana alam.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, Akris membenarkan ada beberapa buah jembatan di Kecamatan Banawa Selatan dan Banawa Tengah yang terdampak banjir bandang pada 15 Oktober 2020.
Namun, satu jembatan sama sekali tidak bisa lagi dilewati, sebab putus ditengah sehingga Pemkab Donggala segera membangun jembatan darurat.
Banjir bandang pada Kamis (15/10) menerjang 13 desa di dua kecamatan itu dan mengakibatkan sebanyak 1.200 rumah warga di Banawa Tengah dan Banawa Selatan 200 rumah terendam banjir.
Beberapa unit rumah lainnya hanyut diseret banjir bandang yang terjadi menyusul meningkatnya curah hujan di kedua wilayah tersebut.
DPRD desak Pemkab Donggala segera bangun jembatan darurat
warga di Desa Powelua, Kecamatan Banawa Tengah menyaksikan permukiman mereka yang diterjang banjir bandang pada 15 Oktober 2020. (Antara/Anas Masa)
