Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mendorong pelaku industri hotel dan restoran di destinasi super prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, untuk menerapkan sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat, mengatakan saat ini sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting untuk industri pariwisata khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan.
“Upaya ini dilakukan supaya dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata yang sudah melakukan sertifikasi protokol kesehatan. Karena, sertifikasi ini sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia, seperti UNWTO dan CTTI, serta Kementerian Kesehatan,” kata Wishnutama
Sebelumnya, Kemenparekraf telah melaksanakan program sertifikasi CHSE gratis bagi industri pariwisata di 34 provinsi di Indonesia.
Sampai saat ini, di Labuan Bajo sudah ada tiga hotel yang telah memiliki sertifikasi CHSE, yaitu Hotel Inaya Bay, Ayana Komodo Resort, dan The Jayakarta Suite Komodo.
Sedangkan, Pelataran Komodo Resort sedang dalam proses dan nantinya beberapa hotel dan restoran juga akan melakukan sertifikasi serupa.
Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo – Flores, Shana Fatina, menuturkan kedepan wisatawan tidak perlu khawatir untuk datang ke Labuan Bajo, karena saat ini pelaku usaha hotel dan restoran sedang dalam proses sertifikasi CHSE.
“Dengan sertifikasi CHSE, kami siap dan akan berupaya menjamin kesehatan, keselamatan, dan keamanan tiap wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo,” kata Shana.
Selain mengutamakan serifikasi CHSE, Shana menambahkan ke depan pariwisata akan menuju ke teknologi digital. Dengan memanfaatkan aplikasi Indonesia Care, wisatawan dapat mengetahui destinasi wisata mana saja yang sudah tersertifikasi CHSE atau lokasi mana saja yang merupakan zona hijau.
“Selain itu, wisatawan juga dapat mengetahui mana saja hotel, kapal-kapal, dan restoran yang sudah mendapatkan sertifikasi CHSE. Sehingga ketika terjadi situasi darurat, wisatawan dapat mengklik ‘emergency call’ dan akan langsung terhubung ke posko terpadu, dilanjutkan langsung ke instansi yang akan melakukan ‘follow up’, sehingga respon akan lebih cepat ditanggap. Hal ini dilakukan agar wisatawan merasa aman dimanapun mereka berada selama berwisata di Labuan Bajo,” ujar Shana.
Berita Terkait
Sandiaga Uno ucapkan terima kasih pada Wishnutama
Rabu, 23 Desember 2020 5:39 Wib
Menparekraf Sandiaga Uno
Selasa, 22 Desember 2020 16:11 Wib
Kemenparekraf gandeng BP2MI jadikan pekerja migran sebagai duta pariwisata
Rabu, 18 November 2020 20:33 Wib
Menparekraf resmi luncurkan program "We Love Bali"
Kamis, 15 Oktober 2020 5:50 Wib
Menparekraf susun protokol normal baru untuk destinasi wisata
Jumat, 29 Mei 2020 19:52 Wib
Sejumlah artis akan Konser Solidaritas Bersama Jaga Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 9:31 Wib
Menparekraf pastikan realokasi anggaran sektor pariwisata tepat sasaran
Rabu, 29 April 2020 3:15 Wib
Tiga langkah Kemenparekraf untuk selamatkan industri pariwisata akibat dampak COVID-19
Rabu, 8 April 2020 12:54 Wib