Satu etape lagi, Stephane Peterhansel kunci titel ke-14 Reli Dakar
Jakarta (ANTARA) - Pebalap gaek Prancis, Stephane Peterhansel, kini hanya berjarak satu etape lagi untuk menajamkan rekornya dengan mengunci titel Reli Dakar ke-14, setelah menutup etape ke-10 di Arab Saudi pada Kamis dengan keunggulan 15 menit di puncak klasemen sementara.
Pebalap Toyota Nasser Al-Attiyah mampu memenangi etape ke-11 yang melahap rute sejauh 464 km dari Al-Ula ke Yanbu dengan catatan waktu 4 jam 34 menit 24 detik.
Namun, Peterhansel yang finis hanya satu menit 56 detik lebih lambat tetap mampu menjaga posisi puncak klasemen dengan catatan waktu total 42 jam sembilan menit 26 detik atau unggul 15 menit dan lima detik dari Al-Attiyah di posisi kedua.
"Tinggal sehari lagi. Sekarang saatnya menyilangkan jari dan berharap kami bisa tetap di posisi pertama pada akhirnya," kata Peterhansel sebagaimana dilaporkan Reuters, Kamis.
Peterhansel sebelumnya enam kali juara Reli Dakar di kategori sepeda motor dan tujuh kali di kategori mobil.
Di kedua kategori itu ia sudah menjadi pemilik gelar juara terbanyak Reli Dakar, sehingga jika ia jadi juara lagi tahun ini pebalap berusia 55 tahun itu akan menajamkan rekornya dengan 14 titel Reli Dakar.
Etape terakhir akan melahap 200 km dari Yanbu ke Jeddah dengan melewati rangkaian bukit pasir sebelum mencapai tepi pantai Laut Merah, tetapi hanya sedikit ruang bagi Al-Attiyah untuk memangkas jarak dari puncak, kecuali jika Peterhansel menghadapi masalah berat.
"Ini seperti tahun lalu, kami dibuat kesulitan oleh ban," kata Al-Attiyah yang tiga kali juara Reli Dakar pada 2011, 2015 dan 2019 itu.
"Masih ada sehari lagi, tetapi kali ini kami sungguh compang camping. Saya mengalami 16 kali kebocoran ban. Tinggal dikalikan saja 1,5 menit yang dibutuhkan untuk menggantinya," ujarnya menambahkan.
Di kategori sepeda motor, pebalap Inggris Sam Sunderland memenangi etape ke-11 untuk membawa KTM naik ke peringkat kedua klasemen keseluruhan dengan ketertinggalan hanya empat menit dan 12 detik di belakang pebalap Honda asal Argentina, Kevin Benavides.
Pebalap Toyota Nasser Al-Attiyah mampu memenangi etape ke-11 yang melahap rute sejauh 464 km dari Al-Ula ke Yanbu dengan catatan waktu 4 jam 34 menit 24 detik.
Namun, Peterhansel yang finis hanya satu menit 56 detik lebih lambat tetap mampu menjaga posisi puncak klasemen dengan catatan waktu total 42 jam sembilan menit 26 detik atau unggul 15 menit dan lima detik dari Al-Attiyah di posisi kedua.
"Tinggal sehari lagi. Sekarang saatnya menyilangkan jari dan berharap kami bisa tetap di posisi pertama pada akhirnya," kata Peterhansel sebagaimana dilaporkan Reuters, Kamis.
Peterhansel sebelumnya enam kali juara Reli Dakar di kategori sepeda motor dan tujuh kali di kategori mobil.
Di kedua kategori itu ia sudah menjadi pemilik gelar juara terbanyak Reli Dakar, sehingga jika ia jadi juara lagi tahun ini pebalap berusia 55 tahun itu akan menajamkan rekornya dengan 14 titel Reli Dakar.
Etape terakhir akan melahap 200 km dari Yanbu ke Jeddah dengan melewati rangkaian bukit pasir sebelum mencapai tepi pantai Laut Merah, tetapi hanya sedikit ruang bagi Al-Attiyah untuk memangkas jarak dari puncak, kecuali jika Peterhansel menghadapi masalah berat.
"Ini seperti tahun lalu, kami dibuat kesulitan oleh ban," kata Al-Attiyah yang tiga kali juara Reli Dakar pada 2011, 2015 dan 2019 itu.
"Masih ada sehari lagi, tetapi kali ini kami sungguh compang camping. Saya mengalami 16 kali kebocoran ban. Tinggal dikalikan saja 1,5 menit yang dibutuhkan untuk menggantinya," ujarnya menambahkan.
Di kategori sepeda motor, pebalap Inggris Sam Sunderland memenangi etape ke-11 untuk membawa KTM naik ke peringkat kedua klasemen keseluruhan dengan ketertinggalan hanya empat menit dan 12 detik di belakang pebalap Honda asal Argentina, Kevin Benavides.