Basarnas Palu berangkatkan personel bantu korbabn gempa Sulbar
Kami mengirim 12 personel bergabung dengan personel Kantor SAR Mamuju
Palu (ANTARA) - Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu, Sulawesi Tengah, memberangkatkan sejumlah personel turut membantu operasi SAR korban gempa Mamuju, Sulawesi Barat.
"Kami mengirim 12 personel bergabung dengan personel Kantor SAR Mamuju," kata Kepala Kantor SAR Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Jumat.
Dia mengatakan Kantor SAR Palu memberangkatkan dua tim melalui jalur darat menggunakan tiga kendaraan roda empat, satu unit di antaranya truk angkut personel dan dua Rescue Car beserta peralatan pendukung operasi pada pukul 06.30 Wita dan diperkirakan tiba di Mamuju pukul 15.00 Wita.
"Kami membawa satu set alat Estrikasi, alat evakuasi, tenda posko lalu Alat Pelindung Diri (APD) COVID-19 dan peralatan pendukung lainnya," ucap Andrias.
Dijelaskannya, Kantor SAR Palu mendukung sepenuhnya upaya operasi SAR di masa tanggap darurat gempa Mamuju.
Berdasarkan data BMKG, Sulawesi Barat diguncang gempa dangkal magnitudo 6,2 pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.28 Wita yang berpusat di darat dengan kedalaman 10 kilometer berada di posisi 2.98 LS, 118.94 BT 6 kilometer Timur Laut Majene Sulawesi Barat.
Guncangan itu juga dirasakan di sejumlah daerah di Sulteng seperti Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi hingga Parigi Moutong.
"Kami harap personel Kantor SAR bekerja dengan baik sesuai dengan misi kemanusiaan," ujar Andrias.
Data sementara yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju menyebutkan, ada dua daerah terdampak gempa tersebut.
Di Kabupaten Majene tiga orang dikabarkan meninggal dunia, 24 luka-luka dan lebih dari 2.000 warga mengungsi, lalu Kantor Gubernur Sulawesi Barat rusak berat, satu hotel rusak berat termasuk jaringan listrik padam.
Kemudian, dampak guncangan gempa juga mengakibatkan longsor di tiga titik jalan poros Majene-Mamuju, akibatnya akses jalan terputus termasuk kantor Koramil Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene rusak berat.
Pada Kamis (14/1), gempa awal Sulawesi Barat magnitudo 5,9 pada pukul 14.35 Wita.
"Kami mengirim 12 personel bergabung dengan personel Kantor SAR Mamuju," kata Kepala Kantor SAR Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Jumat.
Dia mengatakan Kantor SAR Palu memberangkatkan dua tim melalui jalur darat menggunakan tiga kendaraan roda empat, satu unit di antaranya truk angkut personel dan dua Rescue Car beserta peralatan pendukung operasi pada pukul 06.30 Wita dan diperkirakan tiba di Mamuju pukul 15.00 Wita.
"Kami membawa satu set alat Estrikasi, alat evakuasi, tenda posko lalu Alat Pelindung Diri (APD) COVID-19 dan peralatan pendukung lainnya," ucap Andrias.
Dijelaskannya, Kantor SAR Palu mendukung sepenuhnya upaya operasi SAR di masa tanggap darurat gempa Mamuju.
Berdasarkan data BMKG, Sulawesi Barat diguncang gempa dangkal magnitudo 6,2 pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.28 Wita yang berpusat di darat dengan kedalaman 10 kilometer berada di posisi 2.98 LS, 118.94 BT 6 kilometer Timur Laut Majene Sulawesi Barat.
Guncangan itu juga dirasakan di sejumlah daerah di Sulteng seperti Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi hingga Parigi Moutong.
"Kami harap personel Kantor SAR bekerja dengan baik sesuai dengan misi kemanusiaan," ujar Andrias.
Data sementara yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju menyebutkan, ada dua daerah terdampak gempa tersebut.
Di Kabupaten Majene tiga orang dikabarkan meninggal dunia, 24 luka-luka dan lebih dari 2.000 warga mengungsi, lalu Kantor Gubernur Sulawesi Barat rusak berat, satu hotel rusak berat termasuk jaringan listrik padam.
Kemudian, dampak guncangan gempa juga mengakibatkan longsor di tiga titik jalan poros Majene-Mamuju, akibatnya akses jalan terputus termasuk kantor Koramil Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene rusak berat.
Pada Kamis (14/1), gempa awal Sulawesi Barat magnitudo 5,9 pada pukul 14.35 Wita.