Canberra (ANTARA) - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern bergabung dengan ratusan orang di Christchurch pada hari Sabtu untuk memperingati dua tahun pembunuhan massal terburuk di negara itu.
Berbekal senjata semi-otomatis berkapasitas tinggi, warga Australia Brenton Tarrant menewaskan 51 orang dan melukai puluhan lainnya ketika dia menembaki jamaah Muslim di dua masjid pada 15 Maret 2019.
Brenton Tarrant menyiarkan langsung serangan itu di Facebook sebelum ditangkap.
Ardern mengatakan kebaktian itu - termasuk pidato dari para penyintas dan keluarga serta teman-teman mereka yang tewas, - dapat membantu menyembuhkan luka dalam yang disebabkan oleh serangan itu.
"Meskipun kata-kata tidak dapat menghasilkan keajaiban, kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan. Itu berarti kita harus menggunakannya dengan bijak," kata Ardern kepada mereka yang menghadiri kebaktian di Christchurch.
"Bagi komunitas Muslim kami, itu berarti menggunakan suara dan kata-kata kami untuk mengakui kehilangan yang menjadi milik Anda."
Tarrant tahun lalu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, pertama kalinya Selandia Baru mengurung siapa pun selama sisa hidup mereka.
Sumber : Reuters
Berita Terkait
Menteri PKP: Penghapusan BPHTB turunkan harga rumah MBR
Jumat, 15 November 2024 9:28 Wib
ATR: Lahan pemukiman korban bencana Lewotobi sudah disetujui suku adat
Kamis, 14 November 2024 13:07 Wib
Erick Thohir: Kerja sama BUMN dan AWS dorong akselerasi efisiensi
Kamis, 14 November 2024 8:35 Wib
Menteri ATR siap mendukung pengadaan lahan untuk kebutuhan TNI
Senin, 11 November 2024 13:58 Wib
Istana jelaskan ketentuan Presiden boleh ikut kampanye politik pilkada
Minggu, 10 November 2024 16:32 Wib
Dampingi Prabowo, Menteri KKP perkuat kerjasama perikanan dengan China
Minggu, 10 November 2024 12:13 Wib
Budi Arie berkomitmen dongkrak jumlah anggota koperasi hingga 60 juta
Jumat, 8 November 2024 14:46 Wib
Prabowo minta Menteri Pertanian optimalkan lahan rawa produktif
Jumat, 8 November 2024 9:13 Wib