Lampung Timur (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan bahwa Suaka Rhino Sumatera (SRS) di Kabupaten Lampung Timur segera diperluas untuk mendukung konservasi badak Sumatera.
Ia mengatakan satu ring tersebut akan menampung lima ekor badak, dan ring tersebut dibuat sesuai dengan habitat asli badak di alam liar.
"Ini di tambah satu ring lagi, sebab daya jelajah badak Sumatera ini sekitar 10-20 hektare per ekor dan kalau ada tambahan lahir lima ekor, maka harus diperluas areanya," katanya.
Dia menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk mendukung kesejahteraan dan kesehatan para badak Sumatera.
"Badak ini kalau makanannya sudah habis maka pindah ke sebelahnya, maka lokasinya akan terus bertambah dan tahun depan disini ada satu ring baru," ucap dia.
Ia mengharapkan dengan adanya penambahan ring juga akan mendukung penambahan populasi badak Sumatera di Lampung.
Tanggapan tambahan dikatakan oleh Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia Jansen Manansang.
"Luas total satu ring untuk badak sekitar 120 hektare, dengan isi lima badak. Jadi untuk antisipasi agar populasi bisa bertambah maka dibuatkan satu ring lagi untuk lima ekor," ujar Jansen Manansang.
Dia mengatakan dengan penambahan satu ring, maka total di Suaka Rhino Sumatera ada tiga ring penangkaran badak yang disesuaikan dengan habitat asli, dengan total populasi 15 ekor badak Sumatera.
"Perluasan sudah disetujui, sebab populasi badak sangat terancam jadi harus mengupayakan konservasi ini. Jumlah badak yang ada yaitu 10 ekor yang terdiri dari enam jantan dan empat betina," kata dia.
Menurut dia, sedangkan untuk badak Sumatera yang berada di luar habitat Suaka Rhino Sumatera berdasarkan hasil laboratorium berhasil diidentifikasi keberadaannya.
"Keberadaan badak di luar dari kawasan suaka tapi masih di Taman Nasional Way Kambas ada, ini dari hasil laboratorium ditemukan DNA nya di kubangan dan di sekitar sini. Sehingga kami sedang upayakan perlahan agar badak yang ada di luar sini bisa bergabung di suaka," tambahnya.