Pemkab Parigi Moutong ingatkan warga pentingnya prokes

id Pemkabparimo, satgas COVID-19, Irwan, prokes, ppkm, Sulteng, Bappelitbangda

Pemkab Parigi Moutong ingatkan warga pentingnya prokes

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Parigi Moutong, Irwan. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengingatkan warga terhadap pentingnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah pandemi COVID-19.

"Protokol kesehatan hal wajib dipedomani masyarakat di situasi saat ini," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Parigi Moutong Irwan di Parigi, Jumat.

Baca juga: Pemkab Parimo ajak PMI kolaborasi pengendalian penularan COVID-19

Ia menjelaskan pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah bukan sesuatu hal yang sengaja diterapkan tanpa ada pertimbangan dan kajian epidemiologi.

Upaya tersebut dalam rangka melakukan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus corona di tengah masyarakat yang kian hari terus mengalami lonjakan kasus.

Satgas menilai penyebaran pandemi COVID-19 di Parigi Moutong saat ini terjadi akibat mobilitas masyarakat cukup tinggi sehingga penularan tidak dapat dihindari, baik melalui pelaku perjalanan maupun transmisi lokal.

"Analisa kami, enam kecamatan di Parigi Moutong rata-rata mobilitas orang cukup tinggi, dalam artian banyak orang datang dan keluar karena wilayah transmigrasi," ujar Irwan yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong.

Baca juga: Pemkab Parimo tunda sekolah tatap muka karena tingginya kasus COVID-19

Lebih lanjut ia menjelaskan analisis itu juga menunjukkan bahwa di enam kecamatan tersebut banyak ditemukan warga terkonfirmasi COVID-19 dari hasil pengetesan, pelacakan dan perawatan oleh petugas kesehatan.

Oleh karena itu, anjuran pemerintah menggunakan masker, mencuci tangan memakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M) merupakan prokes yang harus ditanamkan dalam diri masing-masing individu, termasuk mengonsumsi makanan bergizi untuk menambah imunisasi tubuh.

"Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat, dalam artian patuh terhadap prokes dan aturan-aturan lainnya menyangkut soal COVID-19," ucap Irwan.

Baca juga: Satgas COVID-19: Sudah atau belum divaksin tetap disiplin 3M

Saat ini, katanya, kapasitas ruang isolasi pasien corona Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi mulai penuh, jika penyebaran virus corona tidak terkendali maka dengan terpaksa pemerintah setempat mengaktifkan kembali Asrama Pendidikan dan Pelatihan milik Pemkab Parigi Moutong untuk difungsikan sebagai gedung isolasi.

"Selain prokes, PPKM harus lebih ketat dan tugas Satgas COVID-19 yang berada di masing-masing kecamatan dan desa/kelurahan lebih optimal bekerja melakukan pencegahan dan pengendalian," demikian Irwan.