Manado (ANTARA) - Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaedi mengatakan, Kementerian Pertanian akan mendorong perbenihan modern tanaman Stevia di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
"Kita dalam kebijakan harus mendorong perbenihan, ini menjadi salah satu perhatian kami dibikin perkebunan dan kita mendorong agar menjadi perbenihan modern di sini, apalagi potensinya luar biasa," ujar Dedi di Kabupaten Minahasa, Selasa.
Dia juga berharap terbangunnya sinergitas dalam mengembangkan komoditas ini dengan pola kemitraan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (akademisi), pelaku usaha, masyarakat dan pemerintah mulai jenjang pusat, provinsi, kabupaten hingga desa dan kelurahan.
"Kami juga berharap ada pendampingan dari dinas terkait, karena di situlah peran pemerintah menjadi penengah, mengawasi agar kemitraan, petani untung pengusaha untung maka akan berjalan, kami pemerintah mengawasi kendala-kendala, tentu ada hambatan baik level menyangkut ekspor impor, kadang-kadang ada," ujarnya.
Kementerian Pertanian, lanjut dia, memberikan apresiasi kepada lembaga perbankan yang ikut memberikan KUR untuk pengembangan tanaman Stevia dengan bunga sebesar enam persen.
"Terima kasih juga ke perbankan, karena kaitannya dengan sektor pembiayaan seperti yang ditekankan pak Menteri, karena kami tidak mengandalkan APBN karena terbatas, apalagi sekarang pandemi kita juga direfocussing," ujarnya.
Dedi juga menekankan pentingnya kemitraan berkelanjutan dengan pekebun, apalagi teknologi pengolahan Stevia sederhana dan bisa dilakukan.
"Harapannya masyarakat bisa menikmati, itu yang sangat penting. Karena dalam regulasi kita, walaupun misalkan private sector harus ada 20 persen bagi masyarakat, bahkan mungkin di balik hampir semua masyarakat jadi plasma, kami sangat mendukung, apalagi sudah ada program KUR, kami semua juga ful seperti harapan pak Menteri bagaimana kita memberikan karpet merah, kalau perlu menjemput jemput bola," katanya.
Sebanyak dua ton tanaman Stevia yang dibudidayakan PT Bejana Kasih Sempurna di Desa Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa diekspor ke Korea Selatan.