Habib Salim Jindan: Habib Luthfi bisa pertemukan Ulama NU-habib

id Muktamar NU

Habib Salim Jindan: Habib Luthfi bisa pertemukan Ulama NU-habib

Ulama Jakarta sekaligus Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul Ulama (IHNU) Habib Salim bin Shalahuddin bin Salim bin Jindan di kantornya di Jakarta. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Jakarta (ANTARA) - Ulama Jakarta sekaligus Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul Ulama (IHNU) Habib Salim bin Shalahuddin bin Salim bin Jindan menilai Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya bisa mempertemukan Ulama dan para habib.

"Beliau figur yang akan menyatukan antara kalangan habaib dengan ulama di lingkungan NU," tuturnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, ini adalah hal yang cukup mendasar untuk mempertemukan antara ulama NU dengan para habib karena keduanya memang tidak boleh ada pemisah. 

"Dua-duanya sama-sama memiliki semangat untuk mempersatukan umat dan Habib Luthfi yang merupakan tokoh NU bisa melakukannya," katanya.

Hal tersebut juga, menjadi alasan dirinya mendukung Habib Luthfi dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) pada 23-25 Desember 2021 di Provinsi Lampung. 


Salah satu agendanya adalah menetapkan kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baik syuriyah maupun tanfidziyah, untuk menjadi Rais Aam PBNU.

Hal lain yang menjadi alasan dirinya dalam mendukung Habib Luthfi adalah karena ada pesan Nabi Muhammad SAW yang harus dipegang oleh umatnya.

"Nabi itu berpesan aku tinggalkan dua perkara yang kalau kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitabullah dan sunnahku dan keturunan-keturunanku," kata Habib Salim.

Selain itu dia menegaskan cinta kepada para habaib itulah yang diajarkan para ulama NU, yakni untuk terus mencintai habaib di Indonesia.

Menurut dia, jika seluruh nahdliyin dan pengurus PWNU se-Indonesia juga mendukung Habib Luthfi sebagai Rais Aam PBNU, bisa juga membuat senang dan bahagia para ulama NU yang selama ini mengajarkan kecintaan kepada habaib.

"Insyaallah Mbah Hasyim Asy'ari akan senang jika ada habaib yang menjadi Rais Aam PBNU, karena memang beliau mengajarkan kita untuk selalu cinta kepada habaib sebagai bagian dari kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad," tegasnya.

Terkait muktamar, ia mengingatkan agar gelaran Muktamar ke-34 NU ini berlangsung lancar, damai, dan kondusif.

Ia pun menolak jika ada salah satu pihak memiliki kepentingan terhadap calon lain dan melakukan hal-hal yang intimidatif.