Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak kaum milenial bisa mencontoh kesuksesan Sultan Gustaf Al-Ghozali alias Ghozali Everyday, yang terus mau belajar dan berusaha.
Wali Kota Kediri dalam Roadshow "Tri Mas Ganteng", yakni Wali Kota Kediri, Ghozali Everyday, dan Pulung Nurtantio tersebut, di Kediri, Minggu mengemukakan misi penting dari road show itu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya anak-anak muda, agar kaya akan khasanah dunia kreatif yang terjadi saat ini. Dengan adanya hal ini, anak muda bisa paham dan mau belajar hal-hal yang baru terjadi di masa kini.
"Saya yakin kalau mereka belajar hal-hal yang baru mereka bisa terbang jauh, terbang lebih tinggi tanpa kita bantu, seperti yang terjadi pada Mas Ghozali ini," katanya.
Lebih lanjut, wali kota mengatakan untuk meraih kesuksesan sekarang ini, Ghozali tidak dibantu oleh orang tuanya. Dia belajar sendiri, mengerti sendiri, orang tuanya hanya mendukung dan mendoakan saja.
Menurut dia, sekarang banyak anak muda yang memiliki pemikiran seperti Ghozali. Gozhali, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, merupakan salah satu anak muda yang memiliki konsep, gagasan, pemikiran besar dan dituangkan sehingga berhasil. Ia berhasil menjual swa-foto dirinya di Non-Fungible Token (NFT) hingga menghasilkan miliaran Rupiah.
"Pesannya untuk orang Indonesia, jangan mau kalah dengan orang di luar negeri sana. Walaupun mungkin dalam hal teknologi mereka lebih dulu memahami dan bahasanya sama. Selain itu juga agar tidak ada jarak dengan orang-orang di belahan dunia," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Udinus Dr Pulung Nurtantio menyampaikan bahwa mahasiswa yang ada di Udinus dan anak muda lainnya di Indonesia, kreativitasnya sangat tinggi, apalagi di zaman teknologi itu sudah menjadi keniscayaan.
Menurut Pulung, ke depannya potensi yang ada di dunia maya sangat besar, apalagi dukungan dari pemerintah, industri kreatif mulai digalakkan dan disini tugas Udinus adalah untuk mendorong dan memberi semangat serta memfasilitasi mahasiswa yang kreatif seperti Ghozali.
"Tugas kita sebenarnya agar mereka semakin melek akan teknologi yang ada sekarang," katanya.
Kegiatan roadshow itu, selain di Kediri juga di Tulungagung.
Sementara itu, Ghozali mengungkapkan tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan setenar saat ini. Awalnya dirinya melihat peluang berbeda di NFT, lalu ia berfikir sangat unik dan lucu apabila mengunggah swafoto miliknya.
Ia juga menambahkan, apa yang dihasilkan saat ini tidak hanya kebetulan. Sebelum masuk NFT, dirinya mencari tahu dan mempelajari dan setelah mengetahuinya baru memikirkan hal yang unik yang berbeda yang bisa dilakukan.