Palu (ANTARA) -
BTNKT target penerimaan negara bukan pajak sektor pariwisata Rp96 juta
Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT) Provinsi Sulawesi Tengah diberikan target pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp96,8 juta pada tahun 2022 atau turun dari target tahun sebelumnya Rp420 juta pada sektor pariwisata.
"Target kami mengalami penurunan, atau di naikkan 10 persen dari target dua tahun terakhir, karena kami selain mengelola laman nasional, juga sebagian mengelola sektor pariwisata," kata Kepala BTNKT Bustang yang dihubungi dari Palu, Selasa.
Ia menjelaskan, target itu di kisaran puluhan juta, namun pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke salah satu destinasi unggulan nasional Kepulauan Togean.
Dua tahun terakhir di masa pandemi destinasi Kepulauan Togean sangat terdampak. Jumlah kunjungan per tahun rata-rata hanya berada di kisaran 293 wisatawan atau sekitar 1,95 persen, yang mana realisasi PNBP kurang lebih Rp8,2 juta.
"Ini menjadi tantangan kami ke depan, tentunya kami memiliki strategi dalam meningkatkan jumlah kunjungan tahun ini, yang mana upaya itu tidak kami lakukan sendiri, kami bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-una dan sejumlah pihak lainnya agar Togean kembali menjadi primadona di Sulteng," ujar Bustang.
Ia memaparkan, destinasi Kepulauan Togean yang sebagian besar masu dalam kawasan konservasi atau taman nasional memiliki keunggulan spot, baik itu wisata bahari maupun wisata alam.
Yang mana, sebagian besar taman nasional itu didominasi kawasan perairan, sehingga Togean lebih di kenal sebagai wisata bahari yang juga bagian dari destinasi prioritas Sulteng.
"Penerimaan bukan pajak, dihitung berdasarkan jumlah pembelian tiket masuk oleh wisatawan. Di masa pandemi, rata-rata wisatawan berkunjung di Togean masih di dominasi wisatawan nusantara (wisnus) kurang lebih 201 wisatawan, dan wisatawan mancanegara (wisman) kurang lebih 38 wisatawan," tutur Bustang.
Ia menambahkan, pada Januari 2022 sudah ada sumbangsih pemasukan di PNBP di Taman Nasional Kepulauan Togean kurang lebih Rp20 juta yang juga masih didominasi wisnus sekitar 500 wisatawan dan wisman 90 wisatawan.
"Kami berharap bulan-bulan berikutnya wisatawan lebih banyak berkunjung ke destinasi ini. Meski Togean sudah terkenal hingga mancanegara, kami tetap melakukan giat promosi, karena promosi cukup penting menarik minat orang berkunjung," demikian Bustang.