BI Sulteng minta perbankan jaga ketersediaan uang di ATM

id BI, Dwiyanto, uang, Sulteng, lebaran, arus balik

BI Sulteng minta perbankan  jaga ketersediaan uang di ATM

Ilustrasi- Warga antri untuk menukarkan uang pada loket mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (14/5/2019). ANTARA/Mohammad Hamzah

Palu (ANTARA) -
Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Tengah meminta perbankan menjaga ketersediaan uang di setiap mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di provinsi itu selama libur panjang setelah lebaran.
 
"Jangan sampai kosong mesin ATM, karena warga kita akan selalu butuh uang untuk keperluan mereka sehari-hari," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng Dwiyanto Cahyo Sumirat di Palu, Kamis.
 
Ia menjelaskan, salah satu yang akan meningkatkan kebutuhan uang di masyarakat setelah hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, yakni keperluan liburan ke berbagai tempat wisata yang ada di daerah.
 
Hal itu, katanya, sesuai dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya, yang juga dari sektor pariwisata turut menjadi salah satu sektor perputaran uang yang masif pascalebaran.
 
"Utamanya bagi pihak perbankan yang memiliki mesin-mesin ATM CRM di sekitar tempat wisata mesti harus dipantau ketersediaan uangnya, supaya masyarakat selalu terlayani saat bank tutup," ujar Dwiyanto.
 
Ia mengemukakan, realisasi uang kartal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga masa libur panjang setelah lebaran mencapai Rp1,2 triliun.
 
"Ada revisi dari sebelumnya proyeksi hanya Rp1 triliun, saat kebijakan mudik berlaku dihitung kembali dengan pihak perbankan ternyata mencapai Rp1,2 triliun," katanya.
 
Faktor yang mempengaruhi yakni, masa libur panjang yang telah disetujui, sehingga membuat pergerakan masyarakat semakin masif. Hal itu didukung dengan penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada sejumlah wilayah di Sulteng.

"Berdasarkan data kami capaian realisasi kebutuhan uang hingga Rabu (27/4) lalu, telah mencapai presentasi 96 persen, atau menyisakan sekitar Rp70 miliar," katanya.