Perindag Sulteng: Harga cabai di Palu masih tinggi

id Palu, harga cabai di palu, Sulawesi tengah, cabai

Perindag Sulteng: Harga cabai di Palu masih tinggi

Pedagang sedang membersihkan cabai rawitnya saat berjualan di trotoar pasar Inpres Manonda, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu (12/6/2022). ANTARA/Muhammad Izfaldi

Kota Palu (ANTARA) -
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan harga cabai di Kota Palu hingga kini masih bertahan tinggi setelah naik cukup tajam beberapa waktu lalu akibat tingginya biaya produksi petani setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Perindag Sulteng  Donny Iwan di Palu, Selasa, mengatakan kenaikan harga tersebut masih terjadi dalam sepekan terakhir.
 
Pantauan di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Masomba, Bambaru dan Manonda Palu, Selasa, harga cabai belum juga turun dan bertahan pada kisaran Rp60.000 hingga Rp70.000 per kilogram (kg).
  
Sedangkan normalnya harga cabai di tingkat pengecer di pasar setempat, biasanya berkisar pada harga Rp25.000 sampai Rp30.000 per kg.
  
Kenaikan harga itu, dinilai akibat tingginya biaya produksi yang ada pada tingkat petani yang saat ini masih bertahan dengan harga Rp50.000 per kg.
 
Donny mengatakan kenaikan harga itu akibat dari tingginya biaya produksi yang ada pada petani, yang dinilai sebagai salah satu dampak dari penyesuaian harga BBM.
 
"Meskipun begitu kami memastikan sampai sejauh ini untuk ketersediaan stok produk di hulu masih cukup," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan di Palu, Selasa.
 
Donny menambahkan, jenis bahan pangan lainnya yang juga mengalami kenaikan adalah minyak goreng kita yang saat ini berada di kisaran harga Rp14.000.
 
"Kenaikannya Rp1.000 dari harga sebelumnya itu Rp13.000," katanya.
  
Oleh karena itu, Disperindag Sulteng bersama pihak-pihak terkait kembali melakukan sejumlah intervensi terhadap dampak kenaikan harga tersebut sebelum terlampau tinggi.
 
Salah satunya dengan memasifkan pasar murah maupun bazar pangan murah di setiap daerah yang ada di wilayah Sulteng.
  
Sedangkan khusus Cabai, pihak Disperindag provinsi setempat mengupayakan bibit cabai gratis bagi para petani yang bertujuan untuk meringankan biaya produksi.

Baca juga: Pemkot Palu gencarkan pasar murah guna antisipasi lonjakan harga