Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, meminta kepada penceramah agar menyampaikan materi dakwah yang santun dan bermuatan edukasi, sebagai bentuk pembinaan masyarakat untuk merawat persatuan dan kesatuan.
"Dai atau penceramah harus berkontribusi dalam menjaga kerukunan umat, merawat persatuan dan kesatuan melalui pesan - pesan dakwah yang santun," ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat, di Sigi, Rabu.
Nuim Hayat menyatakan bahwa Pemkab Sigi pada Ramadhan 1444 Hijriah ini juga menurunkan tim safari untuk menyampaikan ceramah di masjid - masjid.
Kata dia, para penceramah yang tergabung dalam Tim Safari Ramadhan Pemkab Sigi agar mengenalkan kepada masyarakat tentang moderasi beragama, untuk memelihara dan menjunjung tinggi kemajemukan yang ada di daerah tersebut.
"Moderasi beragama menjadi pendekatan dalam meningkatkan kualitas kerukunan antarumat beragama, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemajemukan dan perbedaan," sebutnya.
Ia meminta kepada penceramah agar menyesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan yang telah terbangun di masyarakat, seperti Shalat Tarawih 20 dan delapan rakaat.
"Apa yang telah ada di masyarakat agar disesuaikan saja, penceramah harus menyesuaikan dan jangan menyalahkan," ujarnya.
Dia meminta kepada penceramah agar benar-benar memberikan pencerahan kepada umat, sehingga kehadiran penceramah di masyarakat menjadi magnet untuk meningkatkan pemahaman umat tentang keagamaan serta menjadi magnet pemersatu umat.
"Oleh karena itu moderasi beragama harus dikedepankan, sehingga perbedaan-perbedaan yang ada dijunjung tinggi," ucapnya.
Dia menambahkan moderasi beragama dapat dikatakan sebagai cara beragama yang moderat, untuk menghindari keekstreman dalam praktik beragama.