"Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan personel, juga dalam hal penguasaan alat untuk proses penyelamatan," kata Plt Kepala Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu Yohan Wahyudi di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan personel pemadam kebakaran harus memiliki keahlian menjalankan tugas di lapangan karena pekerjaan yang diemban memiliki risiko tinggi yang berhadapan langsung dengan situasi berbahaya.
Oleh karena itu, kata dia, selain berkemampuan khusus, personel juga harus memiliki keberanian dalam menjinakkan api dan mengupayakan pertolongan terhadap kondisi yang membahayakan keselamatan manusia.
Pelatihan itu berlangsung selama sebulan dan diikuti oleh 12 personel pemadam kebakaran yang berasal dari dua unit pelaksana teknis (UPT) Damkar, yaitu UPT Palu Barat dan Palu Utara.
Pelatihan yang diberikan yakni penanggulangan bencana, vertikal rescue atau teknik evakuasi objek dari titik rendah ke titik yang lebih tinggi atau kebalikannya pada medan yang terjal baik kering maupun basah, animal rescue atau penyelamatan hewan seperti penanganan lebah dan ular serta penguasaan alat.
"Keberadaan tim pemadam kebakaran dalam upaya penanggulangan dan penyelamatan kebakaran sangatlah penting, sehingga pelatihan diberikan untuk menjalankan tugasnya," katanya.
Selain itu, pelatihan juga dilakukan sebagai peningkatan manajemen penanggulangan kebakaran atau respon time agar kemampuan personel pemadam kebakaran bisa lebih profesional dalam menangani situasi darurat.
Dia menuturkan bahwa penanganan situasi darurat dan kondisi membahayakan keselamatan manusia harus ditunjang dengan kesiapan sumber daya manusia dan peralatan karena tugas yang dijalankan bukan dilakukan secara individu, melainkan dalam bentuk tim.