Kadin Kabupaten Donggala latih 100 UMKM terkait strategi pemasaran digital

id Kadin Donggala, UMKM, pemasaran digital, produk UMKM, Sulteng, Rahmad Arsyad

Kadin Kabupaten Donggala latih 100 UMKM terkait strategi pemasaran digital

Kadin Donggala latih pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pengembangan pemasaran produk berbasis digital, di Donggala, Sabtu (12/8/2023). ANTARA/Kristina Natalia

Donggala, Sulteng (ANTARA) -
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Donggala, Sulawesi Tengah memberikan penguatan kapasitas melalui pelatihan kepada 100 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terkait strategi pemasaran berbasis digital.
 
"UMKM di Kabupaten Donggala sudah memulai pasar berbasis digital, sehingga perlu diberikan penguatan dan pemahaman terkait strateginya," kata Ketua Kadin Donggala Rahmad M Arsyad pada pelatihan UMKM di Donggala, Sabtu.
 
Ia mengemukakan, literasi literasi digital mengenai pemasaran produk sudah sepatutnya dikuasai pelaku usaha sebagai bentuk transformasi pemasaran untuk pengembangan bisnis.
 
Karena saat ini, layanan transportasi daring melalui digital telah masuk ke daerah tersebut, sehingga dinilai dapat membantu UMKM untuk memasarkan produk, dan peluang ini perlu dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
 
"Materi yang diberikan dalam pelatihan itu bukan hanya soal cara penggunaan aplikasi, tetapi juga menjual produk agar menarik," ujarnya.
 
Ia mengemukakan, keuntungan pelatihan untuk pelaku UMKM tersebut bukan hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, namun juga peningkatan kualitas produk dari Kabupaten Donggala.
 
Dari penguatan kapasitas pelaku usaha, kadin mendatangkan mentor pihak Bukalapak, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan manajemen Draiv.
 
"UMKM bukan hanya sekadar diberi pemahaman teori, tetapi juga dibekali pengaplikasian, karena tujuan kami untuk mengembalikan kejayaan Donggala dan memajukan UMKM lokal," tutur Rahmad.
 
Ia menambahkan selain upaya memajukan UMKM, pihaknya juga saat ini tengah fokus terhadap pembinaan petani dalam membudidayakan komoditas jagung melalui program Sulteng Corn Collaboration 4.0.
 
Konsep ini tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas komoditas lokal, tetapi juga membentuk sinergi dengan industri lanjutan dan berbagai pihak lainnya guna mewujudkan pertanian terpadu atau integrated farming.