"Tentunya berjalannya program ini dengan cukup baik tidak luput dari rencana kerja yang dilakukan oleh seluruh tim," kata Hadianto Rasyid di Palu, Selasa.
Wali Kota menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama Pemerintah dan masyarakat Kota Palu kepada BKKBN RI untuk penghargaan yang diberikan.
Penghargaan Manggala Karya Kencana adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh BKKBN kepada individu yang dinilai mampu berkomitmen dalam Program Bangga Kencana serta berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI Eni Gustina di Pantai Taipa, Kota Palu.
Menurut dia, penghargaan yang diberikan oleh BKKBN RI tersebut bukan hanya untuk dirinya, tapi bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan semua pihak yang telah memberikan kerja-kerja luar biasa.
Ia mengatakan bahwa permasalahan stunting merupakan isu bagi semua pihak, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh Pemkot Palu untuk menurunkan angka prevalensi stunting di daerah itu.
"Seperti upaya pemerintah dalam memberikan pil KB gratis, serta program pelayanan yang memudahkan komunikasi antara masyarakat untuk mengakses informasi kesehatan," katanya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Palu juga melakukan intervensi melalui pemberian paket stimulus stunting dengan telah menyasar sekitar 150 keluarga.
Ia menyampaikan bahwa paket stimulus stunting yakni Rp500 ribu setiap bulan dalam bentuk paket makanan sehat dan bergizi, dan diberikan selama enam bulan bagi setiap keluarga.
Pemerintah Kota Palu, kata dia, juga akan merencanakan perubahan anggaran dengan mengeluarkan paket stimulus stunting dengan jumlah yang lebih besar melihat pencapaian yang cukup berjalan dengan baik.
Hadianto Rasyid mengatakan, pihaknya menyadari bahwa pemerintah daerah merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, sehingga Pemkot Palu terus berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk menurunkan prevalensi stunting yang ditargetkan pada angka 14 persen tahun 2024.
"Pencapaian ini pastinya akan bermanfaat terhadap masyarakat karena tugas pemerintah adalah memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Secara perhitungan memang stunting mengalami kenaikan, tapi penanganan yang dilakukan oleh kami, alhamdulillah berjalan dengan baik," katanya.
Menurut data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM) tahun 2022, sekitar 1.221 balita di daerah ini terkena stunting dari 22.400 lebih balita di Kota Palu.
Kemudian, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, angka prevalensi stunting Kota Palu 24,7 persen dari tahun sebelumnya 23,9 persen atau meningkat 0,8 persen.