Korem 132/Tadulako bantu pemda tekan prevalensi stunting di Sulteng

id Stunting, tengkes, Korem, TNI, gizi, Sulawesi Tengah, sulteng,Kota Palu

Korem 132/Tadulako bantu pemda tekan prevalensi stunting di Sulteng

Kasipers Kasrem 132/Tadulako Kolonel Inf Santoso menyalurkan bantuan makanan tambahan bergizi kepada anak asuh stunting di Kota Palu, Rabu (6/9/2023). ANTARA/HO-Korem 132/Tadulako

Palu (ANTARA) -
Korem 132/Tadulako berkomitmen bantu Pemerintah Daerah dalam menekan prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tengah dengan melakukan berbagai kolaborasi program.

 

"Penanganan stunting adalah program nasional yang harus di sukseskan, kami salah satu institusi ikut ambil bagian dalam membantu menekan prevalensinya," kata Kasipers Kasrem 132/Tadulako Kolonel Inf Santoso saat menyalurkan bantuan makanan tambahan bergizi kepada anak asuh stunting di Kota Palu, Rabu.

 

Ia menjelaskan, bentuk intervensi dilakukan Korem salah satunya pemberian bantuan pangan bergizi kepada anak berisiko maupun terkena stunting, karena anak terkena tengkes hal utama dilakukan, yakni perbaikan gizi secara intensif.

 

Seperti yang dilakukan institusi TNI ini, memberikan bantuan pangan bergizi kepada anak sasaran berupa beras bergizi, telur ayam, susu dan makanan tambahan lainnya.

 

Setiap anak harus memiliki asupan gizi yang cukup. Dampak stunting sangat berdampak negatif terhadap sumber daya manusia (SDM) masa depan bila tidak ditangani secara dini," ujarnya.

 

Langkah dilakukan Korem 132/Tadulako menindaklanjuti gagasan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sekaligus bertindak sebagai bapak asuh anak stunting Indonesia.

 

Sehingga, jajaran TNI-AD berkomitmen memberikan perhatian khusus kepada masyarakat binaan mereka dalam pemenuhan gizi anak.

 

Menurut survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Sulawesi Tengah mencapai 28,2 persen, angka ini menurun 1,5 persen dari tahun 2021, dan Pemprov Sulteng terus berupaya menekan prevalensinya hingga angka 14 persen pada tahun 2024 sesuai target nasional.

 

Menurut Santoso, meski tugas Pokok TNI menjaga kedaulatan negara, namun upaya pencegahan stunting merupakan bagian dari tanggung jawab sosial yang harus dilakukan, karena menyangkut kepentingan masa depan bangsa.

 

"Paling tidak bantuan pangan ini dapat membantu memulihkan gizi anak. Sebagaimana arahan Pangdam XIII/Merdeka, prajurit TNI dapat berkontribusi membantu percepatan penanganan stunting melalui berbagai program, diantaranya meningkatkan ketahanan pangan pada sektor pertanian dan pembangunan keluarga sehat," tuturnya.