Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sigi menekan lonjakan harga pangan dan menstabilkan ketersediaan stok pangan di Sigi, sebagai upaya pengendalian inflasi di daerah.
"Keterlibatan multi pihak yang diikutkan dengan komitmen yang kuat, sangat diperlukan untuk menyukseskan upaya pengendalian inflasi di daerah," kata Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulteng, Iskandar Nongtji, di Sigi, Rabu.
Upaya menekan lonjakan harga bahan pangan dan upaya stabilisasi ketersediaan bahan pokok pangan, diintervensi oleh Dinas Pangan Provinsi Sulteng dan Pemkab Sigi melalui kegiatan gerakan pangan murah.
Lewat kegiatan gerakan pangan murah, berbagai jenis bahan pangan di antaranya beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, gula, tepung, disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat.
Pemerintah mengintervensi harga bahan pangan yang disiapkan, sehingga masyarakat tidak terbebani. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok pangan dapat terpenuhi.
Iskandar mengemukakan bahwa, gerakan pangan murah merupakan satu skema strategi yang ditempuh oleh pemerintah dalam kegiatan pengendalian inflasi, yang salah satu tujuannya untuk menjamin ketersediaan stock bahan pokok pangan dan mencegah lonjakan harga pangan.
Dalam teknis pelaksanaan gerakan pangan murah itu, Dinas Pangan Sulteng juga bersinergi dengan Bulog Sulteng, PT Midi Indonesia (Alfamidi), Hypermart, Indomart, serta para distributor bahan pangan dan UMKM.
Sementara itu, Bupati Sigi Mohamad Irwan mendukung penuh gerakan pangan murah dalam kegiatan pengendalian inflasi untuk stabilisasi ketersediaan pangan dan harga bahan pangan.
Bupati berharap gerakan pangan murah dapat mengatasi naiknya harga pangan dan menjadi instrumen bersama yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat dalam menekan lonjakan harga dalam situasi tertentu.
"Persoalan harga bahan pokok pangan, hingga saat ini masih menjadi satu masalah serius dalam upaya pengendalian inflasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pangan," ujarnya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah baik penanganan jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, melalui gerakan pangan murah, pemerintah membuat rantai pemasaran baru yang lebih pendek dan efisien.